Cerebon (Antara) – Keraton Kasepuhan di Cerebon, Jawa Barat menawarkan destinasi baru berupa Museum Gua Artificial Intelligence (AI) yang diciptakan untuk memberikan pengalaman belajar sejarah yang lebih menarik dan interaktif kepada wisatawan selama berkunjung ke keraton. .
Pangeran Raja Muhammad Nusantara, Patih Anom dari Keraton Kasepuhan, Cirebon, Sabtu, mengatakan museum mengandalkan kecerdasan buatan dan teknologi visualisasi canggih untuk menyajikan sejarah Cirebon dengan lebih sederhana.
Ia juga menyampaikan, Museum Gua Kecerdasan Buatan merupakan hasil kerjasama berbagai pihak antara lain Istana Kaspuhan dan Telkom University serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kamen Perkraf).
Dikatakannya, kehadiran museum ini diyakini merupakan wujud nyata pemanfaatan teknologi untuk memperkaya atraksi wisata budaya di Indonesia, khususnya Istana Kaspuhan di Sirban.
Menurut dia, selain menarik wisatawan domestik, fasilitas tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara yang ingin mengetahui sejarah Sirban lebih dalam.
Ia mengatakan, teknologi kecerdasan buatan dapat membuat berbagai informasi sejarah di Cirebon menjadi lebih menarik dan mudah dicerna.
Seiring dengan kemajuan teknologi tersebut, Museum Gua AI memberikan pengunjung sarana untuk melihat peragaan sejarah berupa film pendek tentang salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Sirban, Sultan Matangji.
Selain itu, ia menjelaskan penggunaan teknologi deep learning telah membantu pihaknya dalam menghasilkan gambaran wajah Sultan Matangji secara akurat.
Caranya dengan mempelajari data kepribadian wajah dari sumber yang ada dan melakukan pemodelan ulang berdasarkan fakta sejarah.
Ia juga mengatakan: “Proses rekonstruksi ini melalui berbagai tahapan verifikasi data dan peninjauan dokumen untuk memastikan keakuratan sejarah.”
Dikatakannya, teknologi ini dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai daya tarik tambahan di lokasi wisata sejarah lainnya, khususnya keraton. Suasana Museum Gua Kecerdasan Buatan Istana Kaspuhan, Sirban, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2024). Antara/Fathnur Rohman, Deputi Direktur Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Harianto sangat mendukung proyek tersebut karena merupakan langkah positif untuk memperkuat atraksi pariwisata di Indonesia.
Ia menilai kehadiran museum berbasis teknologi ini merupakan contoh nyata bagaimana daya tarik wisata budaya dapat ditingkatkan dengan bantuan teknologi modern.
Harianto mengatakan Indonesia mempunyai potensi besar di bidang wisata budaya dan alam, namun tantangan ke depan adalah bagaimana memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan persaingan dengan negara lain.
“Ini merupakan bentuk spesifik peningkatan atraksi untuk memastikan pengunjung dan wisatawan dapat memiliki pengalaman dan emosi yang berbeda. Ia juga mengatakan: “Ini memiliki nilai tambah melalui pengenalan teknologi pendidikan dan informasi dengan kecerdasan buatan.
Ia kembali menegaskan, keberadaan Museum Gua AI akan memberikan nilai tambah bagi pariwisata Indonesia, karena pengunjung tidak hanya menikmati keindahan situs budaya dan sejarah, tetapi juga mendapatkan wawasan edukasi.
“Kami tahu betapa menariknya pengalaman pengunjung. Belum banyak pihak yang melakukan hal ini di destinasi wisata,” tegasnya. Kita boleh berbangga, Indonesia khususnya Cirebon mempunyai potensi wisata budaya yang cukup kuat, selain wisata alam.”
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai Museum Gua Kecerdasan Buatan di Istana Kaspuhan di Sirban merupakan sebuah tonggak sejarah atau pencapaian penting yang dapat menjadi model bagi destinasi wisata lain di Indonesia, khususnya istana-istana lain yang memiliki sejarah panjang.
“Kami bangga dengan museum ini, Cirebon mengawali karya ini dengan dukungan berbagai pihak khususnya Telkom University, ini merupakan sebuah tonggak sejarah. Beliau mengatakan: Kami berharap proses ini terus berlanjut.
Ditambahkannya, Museum ini merupakan pilot project pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam bidang wisata budaya. Melalui dukungan pemerintah dan swasta, diharapkan inovasi serupa dapat tersebar di berbagai sektor di Indonesia.
Ia kembali menegaskan: “Tantangannya adalah bagaimana proyek ini terus berkembang dan Sirban menjadi yang terdepan dan menjadi pilot project, bersama kami Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap mendukung dan memastikan terlaksananya program ini dengan baik.” Baca Juga: Istana Kaspuhan, Sirban Tawarkan Paket Wisata Khusus untuk Wisatawan Asing Baca Juga: Pemkot Sirban Siap Selesaikan Sengketa di Istana Kaspuhan
Leave a Reply