Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BPBD DKI pasang EWS di 20 kelurahan Jaksel untuk mitigasi bencana

Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memasang sistem peringatan dini digital (Early Warning System/EWS) di 20 kecamatan di Jakarta Selatan untuk mitigasi bencana banjir. Termasuk 20 wilayah di Jakarta Selatan yang dilintasi sungai-sungai yang rawan banjir, misalnya kawasan Ulujami, kata Kepala Subkelompok Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Muhamad Thoufiq Hidayatuloh saat dihubungi. di Jakarta, Senin.

Toufiq mengatakan, instalasi SAP sedang berlangsung dan diharapkan selesai pada akhir bulan ini.

EWS memiliki delapan sensor antara lain untuk mencatat ketinggian air, aliran air, kecepatan angin, arah angin, kecepatan aliran, suhu, kelembaban dan curah hujan.

Untuk Jakarta Selatan ada sekitar 31 titik di berbagai kabupaten, ujarnya. Baca juga: Empat RT di Jakarta Selatan terendam banjir pada Senin sore. Beliau menjelaskan perbedaan EWS dan Disaster Warning System (DWS). DWS merupakan peringatan berdasarkan tinggi muka air (TMA) Katulampa Bogor atau Krukut Hulu dan Pesanggrahan ketika mencapai level 3 (waspada), 2 (waspada), dan 1 (bahaya).

Notifikasi dari EWS dan DWS akan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Penanggulangan Bencana (SIMBA) yang saling terintegrasi dan saling melengkapi.

Peringatan akan dikirimkan melalui radio, pesan singkat (SMS) dan WhatsApp yang sistem terpusat dari kantor BPBD dan laman bpbd.jakarta.go.id.

“SAP dan DWS dinilai efektif dan merupakan bentuk mitigasi dan kesiapsiagaan yang tidak terpisahkan terhadap ancaman bencana banjir,” ujarnya. Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Bersiap Hadapi Banjir. BPBD DKI Jakarta mencatat 1.258 bencana di Sukabumi sepanjang tahun 2023 yang biasanya berupa kebakaran rumah dan gedung.

Bencana tersebut didominasi oleh kebakaran gedung/perumahan (864 kejadian), banjir (65 kejadian) dan pohon tumbang (234 kejadian). Disusul tanah longsor (22 kejadian), angin kencang (4 kejadian), dan bencana atau kejadian lainnya (69 kejadian).

Dampak bencana ini menyebabkan 9.361 orang mengungsi akibat kebakaran dan banjir, 362 orang luka-luka, dan 97 orang meninggal dunia.

Bencana ini juga menimbulkan sejumlah kerusakan, antara lain berdampak pada 3.004 rumah, 537 perkantoran/usaha, 16 fasilitas umum, dan 511 fasilitas lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *