Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KKP buka pasar baru produk udang RI ke Jepang, Australia, dan Korsel

Jakarta (Antara) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencari peluang pasar baru produk udang asal Indonesia di tiga negara, Jepang, Korea Selatan, dan Australia, menyusul isu anti dumping di Amerika Serikat.

KKP DKI Jakarta Erwin Dwiana, Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Laut dan Ikan, mengatakan, Senin. Ekspor udang.

“Masih ada peluang di pasar AS untuk produk udang selain udang beku. Lalu ada pasar lain yang potensi besar untuk produk beku dan olahannya seperti Jepang. Lalu ada Australia dan Korea Selatan,” kata Erwin.

Erwin mengatakan kerja sama Partai Komunis Tiongkok dengan otoritas lain telah menunjukkan hasil positif dalam melanjutkan upaya anti-dumping.

Berdasarkan kesimpulan akhir investigasi Departemen Perdagangan AS (USDOC), tidak ada subsidi atau subsidi penyeimbang yang diberikan kepada produsen dan eksportir udang beku Indonesia.

Sementara terkait tuduhan antidumping, keputusan akhir yang diumumkan USDOC pada 22 Oktober mengenakan tambahan bea masuk tambahan sementara sebesar 3,9 persen terhadap udang Indonesia.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan hasil penetapan sementara yang dipublikasikan sebesar 6,3 persen.

“Kami tidak dituduh memberikan subsidi kepada industri udang dalam negeri, sehingga tarif CVD (countervailing duty) sebesar 0 persen, sedangkan bea masuk antidumping kami diturunkan dari 6,3 persen menjadi 3,9 persen. Ini merupakan pencapaian yang baik jelang hasil akhir. .Pada tanggal 5 Desember, jelasnya.

Perluasan pasar ini dibarengi dengan upaya peningkatan kualitas produksi udang di sektor hulu. Salah satunya melalui program pemodelan pertanian berbasis wilayah yang dikembangkan di Indonesia.

Hari Lukminto, Penasihat Tim Pokja Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Perikanan Indonesia (AP51), menjawab pertanyaan kelompok media tentang perkembangan penyelesaian kasus dugaan countervailing duty (DVC) dan anti dumping di Amerika Serikat. udang beku. di Jakarta, AS, Senin (28 Oktober 2024). ANTARA/Harianto

Di tempat yang sama, Harry Lukminto, Penasihat Tim Kelompok Kerja Asosiasi Pengusaha Indonesia Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (AP51), mengaku menghadiri sidang di hadapan Komisi Perdagangan Internasional AS (USITC) secara hybrid. jalan.

Dalam sidang tersebut, perwakilan pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinannya, kata Hari.

Harry memuji dukungan pemerintah yang dibuktikan dengan perjalanan ke Amerika Serikat pada 20 Agustus untuk bertemu langsung dengan USDOC.

Saat itu, perwakilan Indonesia keberatan dengan penggunaan laporan keuangan perusahaan yang berbeda operasional dari kedua perusahaan responden sebagai dasar penghitungan margin dumping.

Ia berharap perjuangan ini dapat membuahkan hasil positif bagi kepentingan bersama industri udang nasional.

“Mari berharap USITC tidak melanjutkan kasus anti-dumping ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Shakti Wahju Trenggono berjanji akan mengatasi permasalahan CVD dan anti dumping (AD) produk udang di pasar AS. Dia memastikan petugasnya menggunakan diplomasi untuk menyelesaikan tuduhan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *