JAKARTA (ANTARA) – Dwi Purwantoro, Direktur Sungai dan Pesisir Badan Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pembangunan (PU), mengatakan ada pembangunan tanggul pantai atau pemecah gelombang besar di pantai utara Pulau Jawa. Ini akan dilakukan selangkah demi selangkah.
Tahapan ini dilakukan seiring dengan besarnya biaya yang diperlukan untuk proyek yang akan melaksanakan rencana pembangunan mulai dari pesisir utara Provinsi Banten hingga pesisir utara Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Sebenarnya tanggul pantai atau pemecah gelombang raksasa akan kita kerjakan dulu, baru tahap B, baru tahap C,” kata Dwi pada seminar nasional bertajuk “Ketahanan Pantai Utara Jawa terhadap Dampak Perubahan Iklim.” Rabu, Jakarta, Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
Dia menjelaskan, pembangunan tanggul pantai Tahap A dan B akan berlangsung mulai dari pesisir utara Provinsi Banten hingga Pantai Ancol, utara Jakarta.
Kemudian, akan dilakukan pembangunan tanggul pantai tahap C mulai dari Pantai Ancol, Jakarta Utara, hingga pantai utara Kabupaten Bekasi.
Kemudian akan ada tahapan selanjutnya hingga pembangunan tanggul pantai di pesisir utara Kota Surabaya, Jawa Timur selesai.
“Jadi tahap A dari Banten sampai Ancol. Tahap B setelahnya dari Banten sampai Ancol. Tahap C dari Ancol sampai Bekasi,” kata Dwi.
Soal anggaran, Dwi menyatakan pembangunan tanggul pantai sepanjang 1 km memakan biaya sekitar Rp 1 miliar.
Oleh karena itu, pembangunan tanggul pantai dari Provinsi Banten hingga Kota Surabaya, Jawa Timur diperkirakan memakan biaya hingga Rp600 triliun.
Namun, dia mengatakan biaya pembangunan tanggul pantai belum termasuk biaya air minum, sanitasi, dan perlengkapan lainnya yang diperkirakan mencapai Rp 800 miliar.
“Sebenarnya biayanya mahal sekali. Satu kilometer (km) itu sekitar 1 miliar rupiah. Jadi kalau dari Banten sampai Surabaya biayanya sekitar 600 miliar rupiah, itu hanya bangunan. Tidak disediakan fasilitas air minum dan sanitasi, dll. Kalau Saya tidak salah, jumlahnya sekitar Rp 800 triliun,” kata Dwi.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum sedang melakukan studi kelayakan terhadap studi desain dan pembiayaan proyek tanggul laut raksasa atau tanggul laut DKI Jakarta.
Saat ini sedang dilakukan studi kelayakan studi desain dan pembiayaan proyek Giant Sea Wall DKI Jakarta, kata Dody.
Dia menjelaskan, pembangunan Infrastruktur Keamanan Pantai Utara DKI Jakarta Tahap A terdiri dari pembangunan tanggul pantai dan muara sepanjang 46 kilometer.
Pada tahun 2019, Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan pembangunan tanggul sepanjang 12,66 km, yang dilanjutkan dengan tanggul sepanjang 33,54 km pada tahun 2020 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tanggul pantai yang dibangun antara lain tanggul dan kolam retensi Kamal Muara – Dadap, tanggul Kalibaru, embung Kalibaru, embung Cilincing dan tanggul drainase Cakung termasuk akses nelayan dan rumah pompa.
Leave a Reply