Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Republik Indonesia melalui KBRI Seoul berkoordinasi dengan berbagai pihak di Korea Selatan untuk mencari dua awak kapal sipil Indonesia yang tenggelam di laut dekat Jeju, Korea Selatan. , Jumat. Pagi.
“Awak kapal WNI yang belum ditemukan itu berinisial YM dan SJU,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Judah menjelaskan, sekitar pukul 04:33 KST (02:33 WIB), kapal Geumseongsusan 135 dilaporkan tenggelam di perairan Jeju yang terletak 24 km barat laut Pulau Biyang, Jeju.
Awak kapal sarden berbobot 129 ton itu terdiri dari 27 awak kapal yang terdiri dari 16 warga negara Korea dan 11 warga Indonesia.
Laporan awal dari KCG (Badan Keamanan Maritim Korea Selatan) menyebutkan kapal tenggelam saat memindahkan ikan tangkapan ke kapal pengangkut. Saat kejadian, seluruh awak kapal sedang bekerja di dek kapal, katanya kepada Yuda.
Akibat kejadian tersebut, 12 awak kapal (10 warga Korea dan 2 warga Indonesia) hilang. Sementara 15 awak kapal sudah ditemukan, namun dua warga Korea dilaporkan tewas.
Sedangkan 4 orang WN Korea dan 9 orang WNI dinyatakan selamat dan berada di Puskesmas Seobu, Jeju untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Hingga saat ini, otoritas Korea Selatan masih melakukan penggeledahan intensif dengan SOP intensif selama 3 x 24 jam.
Rencananya, Kuasa Usaha KBRI Seoul akan bertemu dengan awak kapal WNI yang selamat dari Jeju malam ini.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang diberitahu tentang tenggelamnya kapal tersebut, memerintahkan lembaga terkait, termasuk KCG, serta Kementerian Pertahanan dan Urusan Maritim Korea Selatan, untuk mengerahkan semua sumber daya dan personel yang tersedia untuk menyelamatkan orang hilang, menurut a juru bicara presiden. Jung Hye Jung.
Leave a Reply