TEHRAN, Iran (ANTARA) – Pemerintah Iran pada Rabu meremehkan hasil pemilihan presiden AS, dengan mengatakan “tidak masalah” siapa yang memenangkan pemilihan presiden pada Selasa.
Berbicara kepada wartawan di Teheran pada hari Rabu, juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani mengatakan “strategi umum” Iran tidak berubah.
Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump menyatakan kemenangan karena ia diperkirakan akan mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris.
Namun, Mohajerani mengatakan tidak “penting” bagi Iran siapa di antara keduanya yang memenangkan pemilu AS.
Dia menekankan bahwa kebijakan kedua negara tidak akan berubah dan Iran telah mengambil langkah-langkah yang diharapkan dapat menjaga pemilu AS tidak terpengaruh.
Dia berkata, “Tidak akan ada perubahan apa pun dalam cara hidup masyarakat, dan tidak masalah siapa yang menjadi presiden (Amerika Serikat).
Trump yang sebelumnya menjabat Presiden AS pada 2017-2021 terkenal dengan sikap bermusuhannya terhadap Iran, terutama setelah pemerintah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2018.
Pembunuhan komandan militer Iran Jenderal Qasem Soleimani pada Januari 2020 juga menyeret kedua negara ke dalam jurang konflik militer.
Kembalinya Trump ke Gedung Putih diperkirakan akan meningkatkan ketegangan antara Teheran dan Washington, antara konflik Israel dengan Gaza dan Lebanon, yang dapat melemahkan upaya pemulihan perjanjian nuklir.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply