Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperi) memberikan dukungan kepada lima pemain dalam negeri di industri baja pada International Construction Week (ICW) dan BuildXpo, Kuala Lumpur, Malaysia, 22-24 Oktober 2024. Lima produsen logam nasional turut berpartisipasi yaitu PT Auri Steel Metalindo, PT Golden Agin Nusa, PT Fumira, PT Sunrise Steel dan Pabrik Metalurgi PT Jakarta Cakratunggal memamerkan berbagai produk logam untuk keperluan konstruksi seperti baja ringan, pintu baja, casing dan rod untuk konstruksi, genteng logam;
“Pameran ini merupakan ajang penting bagi Indonesia untuk memajukan industri baja dalam negeri agar dapat memasuki pasar dan membuka peluang kerja sama internasional,” kata Direktur Industri Baja Kementerian Perindustrian Rizki Aditya di Jakarta, Selasa.
Dikatakannya, keikutsertaan Indonesia pada ICW dan BuildXpo Malaysia 2024 merupakan wujud kerja sama Kementerian Perindustrian RI dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur melalui pembangunan paviliun Indonesia seluas 60 meter persegi. Baca juga: Menperin sampaikan rencana prioritas pertumbuhan ekonomi 8 persen Kemenperin berharap para pelaku industri baja mampu memperkenalkan produk konstruksi berkualitas Indonesia yang mampu bersaing di pasar global.
“Diharapkan perwakilan Indonesia pada acara tersebut mampu menghadirkan produk logam dalam negeri dengan inovasi dan teknologi canggih yang dimiliki masing-masing perusahaan,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Infrastruktur PUPR Insanul Kamil mengapresiasi langkah Kementerian Perindustrian yang mengembangkan sektor baja dalam negeri sehingga bisa memperluas pasar ekspor dengan turut serta di dalamnya. pameran
“Partisipasi Indonesia sungguh luar biasa, yang dibawa oleh Kementerian Perindustrian dengan turut sertanya lima industri konstruksi logam. Kita berharap industri Indonesia terus berkembang dan mampu memberi manfaat bagi seluruh Indonesia,” ujarnya.
ICW dan BuildXpo Malaysia adalah salah satu pameran dagang konstruksi terbesar di Malaysia, yang mencakup ruang pameran hampir 10.000 meter persegi dan menampilkan sekitar 500 stan dengan 200 peserta pameran.
Pameran ini menjadi ajang temu bisnis para pelaku industri baja global agar berpotensi memperluas pasarnya. Menteri Perindustrian dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional membahas arah industrialisasi Indonesia Baca juga: Mobil produksi Indonesia dijual ke Menteri Perindustrian Vietnam. Citra industri konstruksi Baca juga:
Leave a Reply