Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pakar UGM: Sasaran subsidi energi seharusnya sama dengan sasaran BLT

Jakarta (ANTARA) – Pakar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan kelompok sasaran penerima subsidi energi terkait BBM, LPG, dan listrik harus sama dengan penerima pemberian BLT.

“Subsidi GLP harusnya diberikan seperti BLT. “Kemudian data (BLT) ini bisa digunakan,” kata Fahmy Radhi di Jakarta, Kamis.

Ia menekankan pentingnya subsidi yang tepat sasaran untuk menghemat penggunaan APBN dan agar manfaat subsidi tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Jika subsidi energi tidak diberikan sesuai target, ada risiko menghambat program pemerintah lainnya, seperti makan siang gratis, dan lain-lain,” ujarnya.

Fahmy juga mengapresiasi pengelolaan subsidi listrik yang lebih baik dari sebelumnya.

“Subsidi listrik lebih fokus karena sudah dilakukan mekanisme by name and by address, serta berdasarkan daya terpasang,” ujarnya.

Sementara itu, dia mengatakan penyaluran subsidi BBM dan LPG masih belum tepat sasaran karena masih dilakukan dalam bentuk penyaluran produk dengan harga lebih murah.

“Kalau subsidi tetap diberikan dalam bentuk produk, pasti tidak sesuai objektif dan harus ditolak karena subsidi yang dilakukan harus objektif, tidak bisa lagi by product,” ujarnya.

Hal ini terlihat dari laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, Minggu (11/03), yang mengungkapkan potensi nilai subsidi energi yang tidak sesuai target mencapai 100 triliun. rupee tahun ini.

Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto dan para menterinya harus lebih berani mengambil keputusan agar subsidi energi lebih tepat sasaran, tambah Fahmy.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (11/05) mengatakan pemerintah sedang mengkaji formula subsidi BBM dan listrik melalui BLT untuk masyarakat.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya akan mengusulkan skema subsidi LPG saat ini yang disalurkan melalui penurunan harga LPG 3 kilogram.

Menurut dia, subsidi LPG yang ada saat ini tidak dikoreksi karena berkaitan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (Mipymes), serta konsumsi rumah tangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *