Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kota Banjarmasin masih jadi idola investor

Banjarmasin (ANTARA) – Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), H Ibnu Sina, mengaku bangga kotanya yang memiliki keterbatasan sumber daya alam masih menjadi idola para investor. Menurut Ibnu Sina, di Banjarmasin, Selasa, berdasarkan data realisasi investasi yang disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel sebanyak 3

Hingga saat ini, realisasi penanaman modal di Provinsi Kalimantan Selatan berjumlah Rp18,13 triliun, baik yang bersumber dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA). Yang tertinggi diantara 13 kabupaten/kota di provinsi ini adalah Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kota Banjarmasin.

Namun Ibnu Sina kembali mengatakan, jika melihat data Kementerian Penanaman Modal/Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Laporan Kinerja Penanaman Modal Kalsel (LKPM) 8255 daftar proyek PMDN, Kota Banjarmasin paling banyak se-Kalsel.

Menurutnya, Kota Banjarmasin menjadi kabupaten/kota terbanyak dengan proyek sebanyak 2.056 proyek, disusul Kabupaten Banjar sebanyak 1.320 proyek, dan Kota Banjarmasin sebanyak 1.096 proyek.

Dengan data tersebut, Ibnu Sina kembali mengatakan menunjukkan bahwa Kota Banjarmasin tetap menjadi pilihan investor untuk berinvestasi aman.

Alhamdulillah, ini gambaran Banjarmasin masih menjadi kota ramah investasi, sehingga investor menanamkan modalnya di sini dengan melakukan segmentasi sesuai wilayah yang dibutuhkan, ujarnya.

“Hal ini kembali menunjukkan bahwa Banjarmasin masih menjadi tempat yang nyaman, aman dan menjanjikan bagi investor untuk berinvestasi,” kata Ibnu Sina.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal Endri Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mendelegasikan realisasi penanaman modal di provinsi setempat mulai tahun 2024 dan seterusnya. Januari hingga September total Rp 18,13 triliun.

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar Rp 12,1 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sekitar Rp 5,9 triliun.

Tiga daerah dengan aliran investasi tertinggi adalah Kabupaten Kotabaru yang mencapai Rp4,6 triliun, Kabupaten Tanah Bumbu yang mencapai Rp3,7 triliun, dan Kota Banjarmasin yang mencapai Rp3,1 triliun.

Dari sisi sektor investasi unggulan, pertambangan mencapai Rp10 triliun, disusul pengangkutan, pergudangan, dan telekomunikasi sekitar Rp2,4 triliun, serta tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp1,2 triliun.

“Penanaman modal asing terbesar datang dari Hong Kong, disusul Singapura dan Inggris,” kata Endri.

Menurut Endri yang juga Pj Bupati Hulu Sungai Selatan, sejauh ini ada 17 di Provinsi Kalsel. Baca juga: Kemenkeu berikan edukasi investasi aman di Kalsel Baca juga: Banjarmasin Tawarkan Kemudahan Investasi di Pameran Indonesia Maya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *