Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Habis sudah kesabaran manajemen Manchester United

Jakarta (ANTARA) – Upaya mencopot Erik ten Hag sebagai manajer Manchester United sudah berlangsung cukup lama, namun dua trofi non-liga yang diraih Ten Hag di dua musim pertamanya membuat manajemen Setan Merah jera. lakukan itu

Menurut media Inggris, dewan direksi United telah berusaha mengeluarkan Ten Hag selama 14 bulan terakhir. Namun mereka berusaha bersabar dan tetap berharap eks pelatih Ajax Amsterdam itu bisa mengubah keadaan.

Faktor terbesar yang membuat mereka harus bersabar adalah keberhasilan Ten Hag mempersembahkan Piala FA yang membuat United bisa bertahan di kompetisi Eropa meski hanya di Liga Europa.

Namun kesuksesan tersebut tak pernah sepenuhnya memuaskan manajemen United, yang sejak tahun lalu melibatkan orang terkaya Inggris, Sir Jim Ratcliffe, setelah pemilik konglomerat Ineos Group menguasai 25% saham Manchester United.

Ratcliffe kini bertanggung jawab atas operasional sepak bola United, bukan lagi keluarga Glazer yang kini fokus pada pemasaran dan hal-hal lain di luar sepak bola.

Usai menyingkirkan Manchester City di final sebelum Setan Merah mengangkat trofi Piala FA, Ratcliffe bersikukuh Ten Hag bukan bagian dari rencana jangka panjangnya. Pemilik perusahaan kimia Ineos, Sir Jim Ratcliffe, berjalan-jalan di sekitar halaman stadion Manchester United, Old Trafford, Manchester, Inggris, Jumat (17/3/2023). DALAM FOTO/REUTERS/Phil Noble/foc.

Pasalnya, United hanya berhasil finis di peringkat kedelapan pada musim lalu, finis terburuk mereka sejak Liga Inggris dinobatkan sebagai Liga Inggris pada 27 Mei 1992.

Kekhawatiran Manchester United tidak bisa lagi finis di empat besar dalam persiapan jelang Liga Champions tak pernah lepas dari benak Ratcliffe dan jajaran pengurus Setan Merah.

Sontak, jantung mereka kembali berdebar kencang karena Ten Hag Manchester United tidak semulus klub-klub besar lainnya musim ini, bahkan dibandingkan Aston Villa dan Nottingham Forest.

Ini adalah awal terburuk United sejak kalah empat kali dari sembilan pertandingan pertama mereka di Premier League.

Dan ketika mereka dianiaya di laga terakhirnya melawan West Ham United akhir pekan lalu, mereka langsung dikritik oleh beberapa tim, termasuk legenda mereka Paul Scholes.

Scholes sangat marah karena United berada di urutan ke-14 dalam tabel Championship.

Menurut Scholes, wajar saja jika United turun ke dasar klasemen jika mereka baru memainkan dua atau tiga pertandingan di kompetisi tersebut, namun jika mereka terpuruk setelah sembilan pertandingan, itu terlalu berlebihan.

Selanjutnya: Mengandalkan keberuntungan itu haram. Haram jika mengandalkan keberuntungan

Kalah tiga kali berturut-turut di kandang West Ham United tak hanya membuat marah Scholes, legenda klub, dan para suporter.

Manajemen juga bersemangat untuk mempercepat putusan terhadap Ten Hag. Mereka tidak sabar untuk melihat hasil apa yang akan dicapai United dari strategi, taktik, dan pendekatan permainan Ten Hag.

Mereka khawatir performa United di sembilan pertandingan pertama bisa menjadi pertanda mereka tidak akan lagi finis di empat besar, meski sudah banyak berinvestasi.

Laga melawan West Ham mungkin belum menjadi motor penggeraknya, niat memecat Ten Hag sudah sangat tinggi saat nyaris dikalahkan Fenerbahce di Liga Europa.

Namun kekalahan melawan West Ham yang juga sedang berjuang di liga membuat khawatir dan membuat marah pihak manajemen. Gelandang West Ham Jarrod Bowen (20) merayakan golnya ke gawang Manchester United pada laga matchday 9 Liga Inggris di Stadion London, Minggu (27/10/2024) di Stadion London, London. (HO-West Ham/www.whufc.com)

Mereka khawatir siklus negatif akan terus berlanjut jika kepala badan bermasalah di klub ini tidak segera dipenggal. Jadi mereka memutuskan untuk melepaskan Ten Hag.

Tanpa menunggu lama, hanya beberapa jam setelah West Ham United menang 1-2, dua manajer klub, Omar Berrada dan Dan Ashworth, memberi tahu Ten Hag pada hari Senin bahwa dia bukan lagi manajer Manchester United.

Teh Hage tahu dia akan dipecat, tetapi ketika berbicara tentang hasil pertandingan melawan West Ham, dia punya penilaian sendiri, lebih dari sekedar pembelaan diri.

Ia yakin Setan Merah kalah karena kurang beruntung dengan penalti kontroversial yang diberikan kepada West Ham.

Keberuntungan memang tidak bisa dipisahkan dalam sepak bola, namun mengandalkan keberuntungan tidak boleh menjadi inti dari klub sebesar Manchester United.

Bek tengah Lisandro Martinez pun membantah penilaian ten Hag yang menyebut bukan penalti kontroversial dan keberuntungan yang menyebabkan MU kalah.

Pencetak gol petarung asal Argentina ini mengkritik timnya karena kurangnya ketabahan dan determinasi. Martinez ingin tim dan pelatih melihat ke dalam, bukan menyalahkan faktor lain di luar tim.

Selanjutnya: Jangan berharap banyak dulu. Jangan berharap banyak dulu

Penilaian Martinez ini bertepatan dengan penilaian manajemen United yang sudah lama merasa tidak puas dengan kinerja Ten Hag.

Mereka berubah pikiran bahwa tidak sabar memberikan kesempatan pada Ten Hag bukan hanya kesalahan besar, tapi juga bom waktu.

Pilihan harus dibuat, keputusan harus dibuat, tanpa menganggap enteng dua trofi yang dipersembahkan oleh sepuluh Hag. Mantan pelatih Ajax Amsterdam itu harus hengkang dari Old Trafford.

Dan untuk kelima kalinya dalam sebelas tahun terakhir, sejak 2013, United kembali memecah manajernya. Asisten manajer Ruud van Nistelrooy juga menjadi manajer sementara, begitu pula Ryan Giggs, Michael Carrick dan Ralf Rangnick.

Namun, meski delapan manajer telah menangani klub ini sejak Sir Alex Ferguson mengundurkan diri pada 2013, United gagal menjuarai liga.

Bahkan, di periode yang sama, dua pelatih Manchester City memberikan beberapa trofi kepada klubnya, khususnya Pep Guardiola.

Pada saat yang sama, Liverpool hanya dikelola oleh tiga manajer, termasuk Arne Slot, yang dalam kurun waktu tersebut mereka juga berhasil meraih trofi bergengsi, termasuk menjuarai liga dan menjuarai Liga Champions.

Kini Setan Merah sedang mengincar pelatih baru. Seorang anak berdiri di antara bendera berlogo Manchester United saat pertandingan Piala Super UEFA antara Real Madrid dan Manchester United di Philip II Arena di Skopje pada 8 Agustus 2017. (Foto oleh ARMEND NIMANI / AFP) (AFP/ARMEND NIMANI)

Ada yang berencana mempermanenkan Nistelrooy. Namun laporan terbaru menunjukkan bahwa petinggi United semakin mendekati manajer Sporting Lisbon Ruben Amorim.

Amorim, yang sedang naik daun di Liga Portugal setelah memimpin tim meraih gelar liga di musim pertamanya di klub dan saat ini berada di puncak klasemen, diperkirakan akan melatih United.

Keputusan mendatangkan Amorim dari klub tempatnya pernah bermain bersama gelandang Bruno Fernandes mungkin bisa dibilang terburu-buru karena Setan Merah akan menghadapi pertandingan sulit dan bergengsi dalam dua bulan ke depan, terutama melawan Chelsea akhir pekan ini, Arsenal, dan Manchester City seminggu kemudian. pertengahan Desember

Apakah siklus ketidakpastian ini akan terus berlanjut ataukah pemecatan Ten Hag menjadi titik balik kebangkitan Manchester United?

Dengan pemain-pemain top, seharusnya ini menjadi perubahan, namun sebelas tahun terakhir telah mengajarkan fans MU untuk tidak berharap banyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *