JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan (KemenPPPA) menyebut penggunaan perangkat rumah tangga mengharuskan anak dihubungi mengenai tujuan dan fungsinya dalam melindungi anak dari perjudian online (judol).
“Kalau anak ketagihan karena ditantang suatu permainan, kelak dia bisa melakukan apa saja, seperti penjahat yang mencuri uang dari dompet orang tuanya. Kalau tidak terkendali, dia akan melakukan hal-hal besar,” kata sang anak. anggota parlemen. asisten “Lebih dari itu.” Untuk perlindungan khusus anak dari kekerasan di lingkungan Ciput Kementerian PPPA, Eka Purwianti, di ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ciput mengatakan, sebagian besar kasus perjudian online yang terjadi pada anak usia dini disebabkan oleh persaingan game online. Anak-anak akan merasa kewalahan dan mencari peluang untuk mendapatkan penghasilan hingga akhirnya uangnya tercukupi.
Menurutnya, hal ini sangat disayangkan karena tidak semua anak yang sedang tumbuh dan berkembang memiliki pengetahuan digital yang memadai. Di saat yang sama, para orang tua tetap menyediakan perangkat seperti telepon seluler, laptop, atau komputer agar anaknya dapat tepat waktu.
Ia menggambarkan situasi tersebut berbahaya, mengingat perangkat tersebut tidak seimbang dengan komunikasi dua arah yang baik dengan anak-anak.
“Komunikasi dua arah harus dilakukan. Orang tua bisa menyampaikan harapannya, apa harapan anaknya yang harus kita pahami,” ujarnya.
Ciput mengatakan, komunikasi dua arah akan membantu orang tua menjelaskan tujuan penyediaan perangkat teknologi tersebut dan juga menyampaikan harapannya kepada anak selama menggunakannya.
Di sisi lain, anak juga dapat mengungkapkan keinginannya untuk menggunakan teknologi tersebut guna memenuhi haknya untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dalam hidupnya.
Dengan rasa percaya diri, setiap anak akan menjadi lebih pintar, lebih bertanggung jawab dan memahami pilihan atau akibat dari suatu permasalahan ketika diajak berdiskusi.
Langkah ini juga dapat meningkatkan daya pikir kritis anak, sekaligus menjadi waktu untuk saling mengingatkan agar tidak terjadi kesalahpahaman, menyelesaikan masalah, dan menghindari terlibat dalam game online.
“Pengasuhan yang positif itu penting. “Meski kebutuhan anak terbantu dengan teknologi, namun orang tua harus ingat bahwa ada keterbatasannya,” ujarnya.
Leave a Reply