Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pemprov DKI dukung penuh pelaksanaan pilkada yang berintegritas

Jakarta (Antara) – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mendukung penuh pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) berdasarkan kebenaran dan etika.

Dikatakannya, untuk menyelenggarakan pemilu yang langsung, umum, bebas, privat, jujur, dan adil di daerah, tidak mungkin menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara pemilu daerah, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan KPU. Komisi Pemilihan Umum (Bavaslu). ), namun harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan perangkat daerah (forkopimda).

“Contohnya kami jajaran Pemprov DKI, mulai dari menyusun program, rencana anggaran hingga saat ini memantau bagaimana pemilukada di DKI digelar bersama-sama, agar setiap langkahnya bisa terkelola dengan lebih baik. Perhatikan aduan yang terjadi, alhamdulillah, di DKI Jakarta “Ada beberapa pengaduan, hanya delapan. Mudah-mudahan tidak ada lagi,” kata Teguh di Jakarta, Selasa.

Kemudian, untuk menjaga suasana tetap baik, Teguh menegaskan Pemprov DKI mampu menyatakan netralitas aparatur sipil negara (ASN).

Dia menjelaskan, deklarasi independensi ASN dilakukan dengan tujuan menyelenggarakan pilkada secara adil, beretika, dan inklusif.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (DKPP) Heidi Lugito berharap kerja dan persiapan yang matang dapat mengurangi keberatan pilkada.

“Jadi, saya yakin tidak akan ada lagi pengaduan terhadap DKPP pasca pilkada. Karena dengan langkah yang dilakukan KPU dan Bavaslu, mereka bisa menjaga moral dan harkat dan martabatnya,” kata Headi.

Sekretaris DKPP RI David Yama juga mengatakan, berdasarkan statistik pada tahun 2024, terdapat 584 pengaduan yang diterima sejak 1 Januari hingga 4 November.

Dibandingkan tahun 2023, jumlah ini meningkat dua kali lipat dan dari 270 pengaduan tersebut akan diadili. Sekitar 173 kasus di antaranya telah ditutup.

Kasus terbanyak dilaporkan di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Gunung Papua, Papua Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, Papua, dan Jawa Tengah.

“DKI Jakarta sendiri berada di peringkat 26. Kepri hanya delapan aduan. Data ini menunjukkan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam memantau proses pemilu di daerah,” kata David.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *