Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Dinas Pertanian Gunungkidul imbau petani segara olah lahan pertanian

Gunungkidul (ANTARA) – Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, daerah istimewa Yogyakarta, mengimbau para petani di wilayah tersebut segera mengolah lahan pertanian karena curah hujan yang meningkat hingga lebih dari 50 mm.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharjo Yuwono di Gunungkidul, Selasa, mengatakan, berdasarkan catatan petugas pertanian di lahan hujan, sebagian wilayah mendapat hujan deras dan sebagian masih kurang dari 50 mm.

“Kami menghimbau para petani untuk segera membajak dan menyiapkan bibit terbaik untuk ditanam,” kata Raharja Yuwono.

Curah hujan tinggi di Gunungkidul pada Sabtu (19/10) dan Minggu (20/10) Kapanewon Girisubo mencapai 47 mm, Kapanewon Ngawen dan Oktober curah hujan mencapai 90,4 mm, ujarnya.

Selain itu, Kapanewon Tanjungsari mencapai 64 mm dan Kapanewon Saptosari mencapai 40 mm.

“Dengan curah hujan rata-rata hampir 50 milimeter, besar kemungkinan kita memasuki musim hujan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Raharjo mengatakan wilayah yang intensitas hujannya paling rendah adalah Kapanewon Semin sebesar 15 mm dan Kapanewon Tepus sebesar 15 mm.

Selain itu, ada pula masyarakat yang belum mencukupi kebutuhan airnya, misalnya Kapanewon Semin hanya 15 mm, belum ditanami, Patuk hanya 15 mm.

Berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan di Gunungkidul diperkirakan terjadi pada dekade ketiga Oktober 2024.

Raharjo mengatakan, banyak daerah di wilayah selatan yang sudah menyimpan benih padi atau biasa disebut naguw awu yang artinya menebar benih sebelum hujan.

Rincian lahan yang ditanami benih padi adalah Kapanewon Rongkop seluas 3.000 hektar, Girisubo 2.400 hektar, Tepus 2.116 hektar, dan Panggang 2.000 hektar.

Total yang dihitung dari laporan lahan pertanian ‘Nagowo’ sekitar 12.700 hektare,” ujarnya.

Lebih lanjut Raharjo mengatakan, kebutuhan benih adalah masyarakat petani menyiapkan benih baik dengan bantuan pemerintah sendiri atau “benih yang baik” dari cadangan atau gudang panen pilihan petani.

“Pemerintah Kabupaten Gunungkidul masih menunggu tambahan ekspor benih jagung untuk musim tanam pertama seluas 3.160 hektar. Diperkirakan besok benih jagung hibrida mulai menurun,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *