Beijing (ANTARA) – Tim peneliti Tiongkok telah mencapai kemajuan dalam lokalisasi kanker tiroid meduler (MTC), sejenis kanker tiroid yang sulit diidentifikasi lesi metastasisnya.
Terobosan ini didasarkan pada teknik pencitraan inovatif yang menggunakan radiofarmasi kelas baru yang disebut radioligand bertarget kovalen (CTR).
Menurut tim peneliti, metode ini memecahkan salah satu tantangan utama pengobatan MTC, yaitu lokalisasi lesi metastasis yang tepat, yang penting untuk diagnosis yang akurat dan pengobatan yang efektif.
Pengembangan teknik pencitraan inovatif ini merupakan upaya kolaborasi antara tim Liu Shaoyang di Rumah Sakit Kanker Akademi Ilmu Pengetahuan Medis Tiongkok dan tim Liu Zhibo di Universitas Peking dan Laboratorium Changping, serta kolaboratornya.
Penelitian mereka dipublikasikan secara online pada akhir Oktober 2024 di Cancer Discovery, jurnal terkemuka American Association for Cancer Research.
Liu Shaoyan, direktur departemen bedah kepala dan leher di Rumah Sakit Kanker Akademi Ilmu Pengetahuan Medis Tiongkok, menekankan bahwa metode pencitraan yang ada seringkali gagal mengidentifikasi lesi metastasis secara akurat.
“Pembedahan merupakan pilihan pengobatan yang penting di MTC. Teknik pencitraan yang memadai sangat penting untuk membantu ahli bedah menentukan sejauh mana pembedahan secara akurat,” jelasnya.
Metode baru ini mendukung pemilihan target sel tumor dan memungkinkan bahan radioaktif dengan dosis lebih tinggi dan durasi lebih lama bertahan di dalam tumor.
Kong Ziren, anggota tim Liu dan penulis utama makalah tersebut, mengatakan hal ini akan memberikan kontras gambar yang lebih baik, deteksi tumor yang lebih akurat, dan perencanaan pengobatan yang lebih akurat.
Ke depan, Liu mengatakan bahwa seiring dengan perkembangan dan perluasan penggunaan metode pencitraan ini, CTR berpotensi menjadi alat diagnostik yang berharga tidak hanya untuk MTC, tetapi juga untuk jenis kanker lainnya.
Leave a Reply