JAKARTA (ANTARA) – Ajang balap sepeda Jakarta Cycling Challenge 2024 yang digelar pada 27 Oktober menjadi ajang penangkaran atlet DKI pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025 di Sumatera.
Acara yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta ini merupakan bagian dari upaya mensukseskan, mengedukasi, dan eksistensi bersepeda di Jakarta serta memberikan hiburan bagi keluarga.
Sekitar 120 peserta terlibat pada seri pertama ini, hanya berkompetisi di ajang BMX Race Open saja.
Ketua Umum ISSI DKI Jakarta Novian Herbowo mengatakan kegiatan ini dapat menjadi wadah pencarian bakat pemain muda binaan di pemusatan latihan seperti SLOMPN dan PPOP.
ISSI DKI Jakarta berharap kegiatan ini dapat menambah jumlah atlet potensial di industri balap BMX, mengingat ISSI DKI saat ini hanya memiliki dua atlet balap BMX putri, yakni Shahnaz dan Stellana.
Jakarta Cycling Challenge 2024 akan berlangsung dalam tiga seri yang akan berlanjut pada November, termasuk konsep balap malam.
Lucky, Kepala Bidang Akuisisi Diaspora DKI Jakarta, menjelaskan, kegiatan ini merupakan acara kedua yang diselenggarakan Pengpro Provinsi ISSI DKI Jakarta bersama Diaspora DKI Jakarta.
“Sangat bermanfaat sekali diadakannya ajang ini karena pada tahun depan POPNAS 2025 akan dilaksanakan di Sumut, dengan peserta dari berbagai kelompok umur yang mengikuti Jakarta Cycling Challenge,” ujar Lucky Prasitio, perwakilan Dinas Pemuda dan Olah Raga DKI Jakarta untuk membantu para pemain dalam melakukan seleksi. ,” kata Lucky Prasitio, perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima wartawan.
Kali ini total ada 14 nomor yang dipertandingkan pada kategori balap BMX, dengan kelompok umur berbeda: KU23 (Putra/Putri), KU 17-18 (Putra/Putri), KU 15-16 (Putra/Putri), KU 13- 14 (Putra/putri), KU 11-12 (putra/putri), KU 9-10 (putra/putri) dan KU 7-8 (putra/putri).
Dengan keberagaman nomor tersebut, Jakarta Cycling Challenge diharapkan dapat menjadi ajang untuk meningkatkan pengalaman berkompetisi dan mengembangkan potensi atlet balap sepeda dari berbagai bidang, karena balap sepeda telah memasukkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ke dalam cabang prioritas. .
ISSI Jakarta juga berharap Jakarta Cycling Challenge dapat melahirkan atlet-atlet bersepeda dari berbagai disiplin ilmu, mengingat bersepeda telah masuk dalam olahraga prioritas dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Kerjasama antara ISSI DKI Jakarta dan Dispora DKI Jakarta ini merupakan langkah awal yang baik, khususnya dalam rangka persiapan PON 2028.
Leave a Reply