Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Gangguan otot turunkan kualitas hidup setelah stroke

Jakarta (Antera) – Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis RSUD Pasar Minggu, DR. Dr.Maria Regina R.,sp. KFR., MSC. Dikatakan kerusakan otot dan sendi dapat menurunkan kualitas hidup pasien pasca stroke.

“Gangguan otot seringkali menyebabkan kelemahan dan kekakuan otot (spastisitas), berkurangnya mobilitas atau pergerakan tubuh pada korban stroke,” kata Maria Regina dalam diskusi online yang diikutinya di Jakarta, Selasa.

Maria menjelaskan, ada tiga hal yang menyebabkan kerusakan otot dan sendi pasca stroke, yakni kerusakan pada sistem saraf pusat. Hal ini menyebabkan disfungsi motorik pada sistem saraf, yang mempengaruhi kontrol otot dan persepsi nyeri.

Hal lainnya adalah pasien mengalami imobilitas pasca stroke atau imobilitas berkepanjangan yang dapat mengganggu aliran darah alami sehingga meningkatkan risiko kekakuan otot dan sendi.

Berkurangnya aliran darah ke jaringan otot dan persendian menyebabkan kerusakan jaringan dan nyeri kronis.

Gangguan muskuloskeletal yang tidak diobati dapat mempengaruhi kondisi pasien dalam jangka panjang dan menurunkan kualitas hidup secara signifikan, seperti kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari dan gangguan berjalan karena kaku, sehingga semakin meningkatkan risikonya. Cedera pada pasien stroke.

Pasien juga mungkin mengalami peningkatan risiko stroke berulang karena ketidakaktifan, sehingga meningkatkan kejadian hipertensi, diabetes, dan hiperkolesterolemia.

Ia melanjutkan, memaparkan jenis-jenis masalah otot yang menimpa korban stroke. Pada 20-30 persen kasus terjadi spastisitas, yaitu peningkatan ketegangan otot yang menyebabkan kekakuan dan keterbatasan gerak pada pasien.

Kemudian terjadi kelemahan otot sebagian (paresis) atau seluruhnya (plegia) pada salah satu sisi tubuh. Pada paresis, otot kehilangan kekuatan dan kesulitan mempertahankan posisi dan gerakan tubuh.

Selain itu, terdapat gangguan kontrol motorik yang menyebabkan tremor dan refleks berlebihan sehingga mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi tubuh.

Menurut Maria, penyakit otot bisa disembuhkan jika pasien rutin berolahraga. Perawatan ini meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot, meningkatkan jangkauan gerak sendi dan meningkatkan fungsi motorik.

“Menggunakan alat bantu atau kawat gigi dapat membantu kita memperbaiki postur tubuh dan meningkatkan jangkauan gerak sendi,” ujarnya.

Maria mengatakan, permasalahan otot juga bisa diatasi dengan teknik stimulasi listrik. Cara ini dapat membantu merangsang kontraksi otot, melancarkan sirkulasi darah, dan meningkatkan proses pemulihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *