Jakarta (Antara) – Seniman visual digital Martcellia Liunic memanfaatkan bantuan teknologi dalam menciptakan karya seni dan merasa didukung dengan inovasi baru di bidang teknologi.
“Kesan banget, apalagi kalau teknologi meningkatkan produktivitas, bisa melakukan banyak tugas dalam waktu bersamaan, jadi sangat membantu saya dalam memotret dan melakukan hal lain agar lebih produktif,” ujarnya, Senin, saat acara Galaxy Ai for CreativePreneur acara di Jakarta.
“Saya pikir itu berdampak besar pada kehidupan kreatif saya,” tambahnya.
Martcellia mengatakan, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) tidak hanya memudahkan pekerjaan, tetapi juga menginspirasi kreativitas.
Pemilik Liunic on Things ini memanfaatkan teknologi AI antara lain untuk memproduksi souvenir berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Martcellia terkadang menggunakan kecerdasan buatan untuk mendapatkan inspirasi produk seperti tas atau kaos. Ia mengatakan Chatgpt memudahkannya menulis dalam bahasa asing.
Namun, dia mengakui bahwa penggunaan kecerdasan buatan dikaitkan dengan tantangannya sendiri. Itu sebabnya ia menggunakan kecerdasan buatan hanya sebagai pendukung dalam aktivitas kreatifnya.
“Saya kira kalau kita bijak dalam memanfaatkannya, misalnya lukisan kita sendiri, daripada mengambil dari kecerdasan buatan, maka akan sangat membantu kreativitas kita,” ujarnya.
Menurutnya, pegawai kreatif hendaknya memanfaatkan kecerdasan buatan hanya sebagai penunjang dalam menciptakan karya, bukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Leave a Reply