Teheran (ANTARA) – Lalu lintas udara di Iran dibuka kembali pada Sabtu pukul 09.30 waktu setempat (05.30 GMT) setelah sempat terhenti sejenak menyusul serangan Israel di beberapa kota di negara tersebut.
Seorang juru bicara penerbangan sipil mengumumkan bahwa penerbangan telah dilanjutkan dan mendesak penumpang untuk selalu mendapatkan informasi terbaru dengan memantau informasi maskapai.
Penumpang harus menghubungi maskapai penerbangan secara langsung untuk mengetahui waktu atau penundaan penerbangan tertentu, tambah juru bicara tersebut.
Sebelumnya, Angkatan Pertahanan Udara Iran melaporkan bahwa serangan Israel menargetkan ibu kota Teheran dan beberapa bagian dari dua provinsi lainnya.
Menurut media pemerintah, Iran mengaku telah menggagalkan serangan Israel.
“Meskipun Republik Islam sebelumnya telah memperingatkan rezim kriminal Zionis untuk menahan diri dari tindakan provokatif, rezim tersebut pagi ini menyerang posisi militer di Teheran, Khuzestan dan Ilam,” kata pernyataan itu.
Menurut sumber keamanan, serangan dimulai sekitar pukul 02:30 waktu setempat (23:00 GMT) pada hari Sabtu, dengan penduduk Teheran melaporkan adanya suara keras pertahanan udara.
Juru bicara militer Israel mengatakan sasaran operasi tersebut adalah fasilitas produksi rudal Iran, sistem rudal permukaan-ke-udara dan fasilitas pertahanan udara lainnya.
Pihak berwenang Iran menanggapi serangan rudal tanggal 1 Oktober terhadap sasaran di dan sekitar Tel Aviv, dan tidak mengkonfirmasi adanya kerusakan atau korban jiwa dalam serangan tersebut.
Serangan rudal Iran dikatakan sebagai respons terhadap pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrullah, pemimpin Hamas Ismail Hanih, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoshan baru-baru ini.
Gedung Putih mengatakan serangan Israel harus mengakhiri perselisihan antara kedua belah pihak pada hari Sabtu, dan memperingatkan Teheran akan “konsekuensi” jika mereka melakukan pembalasan terhadap Tel Aviv.
Namun, para pejabat militer Iran memperingatkan bahwa setiap serangan dari Israel akan ditanggapi dengan “respon yang lebih kuat”.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply