Kota Gaza (Ontara) – Pemimpin Hamas Yahya Shinwar dilaporkan tewas mendadak pada Kamis (17/10) saat dicuci oleh tentara Israel di Jalur Gaza.
Media Israel melaporkan bahwa Sinwar, target utama Israel, dibunuh langsung di lapangan terbuka.
Laporan tersebut bertentangan dengan klaim Israel sebelumnya bahwa Sinwar telah bersembunyi di terowongan di Gaza selama berbulan-bulan.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa tentara Israel Bislachar sedang mencari Rafa, di mana mereka mencurigai banyak orang berada di dalam gedung tersebut.
Laporan itu mengatakan tentara Israel melepaskan tembakan ke gedung itu dengan artileri berat, menewaskan tiga anggota Hamas, termasuk Sinwar.
Setelah beberapa waktu, tentara mulai menggali bangunan tersebut. Menurut laporan, dua granat dilempar, satu meledak dan satu lagi tidak meledak.
Tentara mundur dan mengirimkan drone di mana seorang pria yang terluka duduk di sebuah ruangan dengan wajah tertutup dan mencoba untuk memukul drone tersebut di udara dengan tongkat.
Ketika tentara mendekati jenazah para pejuang Palestina, mereka menemukan salah satu dari mereka identik dengan Sinwar.
Seperti dilansir Yedioth Ahronoth, surat kabar Haaretz menyebut kematian Sinwar tidak disengaja.
Tidak ada informasi intelijen mengenai keberadaan Sinwar. “Apa yang terjadi terjadi dalam sebuah kecelakaan,” katanya.
Channel 12 Israel membagikan foto-foto harta benda Sinwar yang ditemukan setelah kematiannya, yang meliputi tasbih, dua buku doa kecil, paspor, peluru, obor kecil, notulensi, cat kuku, dan uang.
Bersiaplah untuk bertempur
Stasiun penyiaran negara Israel mengatakan kematian Sinwar terjadi setelah serangan militer terhadap pemimpin Hamas di Gaza selatan pekan lalu.
Menurut laporan media Israel, meningkatnya tekanan terhadap Hamas telah memaksa Sinwar untuk tetap tinggal di Jalur Gaza selatan, mempersiapkannya untuk menghadapi pasukan Israel secara langsung.
Berjalan terus menerus Sinwar dikatakan berarti bahwa dia siap berperang karena dia bersenjata dan mengenakan pakaian militer.
Hingga tulisan ini dibuat, Hamas tidak membenarkan atau membantah klaim militer Israel atas kematian Shinwar.
Pengumuman Israel mengenai pembunuhan Sinwar terjadi lebih dari dua bulan setelah ia ditunjuk sebagai kepala kantor politik Hamas menggantikan Ismail Haniyeh, yang tewas dalam serangan Israel di Teheran, Iran.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply