MOSKOW (ANTARA) – Serangan Israel pada Sabtu, 26 Oktober dilaporkan menghentikan produksi rudal balistik di Iran, menurut portal Amerika Axios mengutip beberapa sumber.
Serangan balasan Israel terhadap Iran dilaporkan telah menonaktifkan bagian penting dari program rudal balistik Iran setelah Israel menyerang 12 “pencampur planet” yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar roket padat untuk rudal balistik jarak jauh.
Ini adalah bagian penting dari persenjataan rudal Iran, kata tiga sumber Israel.
Menurut sumber portal tersebut, perangkat yang rusak ini adalah “perangkat kelas atas” yang tidak diproduksi di Iran, namun diduga dipesan dari luar negeri.
Memulihkan peralatan “bisa memakan waktu setidaknya satu tahun”.
Namun, sumber tersebut mencatat bahwa Iran masih memiliki persediaan rudal yang besar.
Seorang pejabat senior AS membenarkan laporan tersebut, dengan mengatakan serangan itu menghancurkan kemampuan produksi rudal Iran.
Selain itu, sumber-sumber Israel mengatakan serangan itu mengenai empat baterai pertahanan udara, yang dikatakan melindungi Teheran, serta infrastruktur nuklir dan energi Iran.
Tentara Israel (IDF) mengumumkan pada Sabtu malam bahwa mereka menyerang sasaran militer di Iran sebagai tanggapan terhadap serangan 1 yang dilakukan negara Zionis. dalam serangan bulan Oktober.
Mengutip sumber, CBS News melaporkan bahwa serangan Israel terhadap Iran hanya sebatas sasaran militer dan tidak meluas ke fasilitas nuklir atau minyak. Menurut IRNA, pompa bensin Iran tidak mengalami kerusakan.
Kantor berita Fars melaporkan bahwa Israel menyerang beberapa pangkalan militer di barat dan barat daya Teheran.
Sementara itu, kantor berita Tasnim melaporkan tidak ada kerusakan pada pangkalan militer Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC, unit elit tentara Iran) di barat dan barat daya ibu kota Iran.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply