Jakarta (Antara) – Anggota Komisi
Menurutnya, Pertamina berupaya menjaga ketahanan energi dengan menunjukkan indikator yang dapat diterima, dan memang perusahaan energi milik negara ini terus berkembang menjadi perusahaan migas kelas dunia.
Swasembada energi, saya merasa optimistis dengan Pertamina, sekarang sudah menjadi perusahaan kelas dunia, kata Eddy melalui telepon dari Jakarta, Minggu.
Sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan swasembada energi, tambahnya, kinerja Pertamina dinilai baik karena menerapkan praktik dan perbaikan tata kelola bisnis yang baik, termasuk lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
“Kinerja Pertamina yang beragam sangat mendukung program pemerintah di bidang energi. Bahkan saat ini, 62 persen produksi migas berasal dari produksi Pertamina,” ujarnya.
Terkait swasembada energi, Eddy mengatakan ketahanan energi, khususnya ketahanan energi untuk kebutuhan nasional, harus menjadi prioritas utama untuk mencapai tujuan tersebut.
Ia menambahkan, dalam hal ini tidak seluruhnya bisa berasal dari dalam negeri, tapi bisa juga dari luar negeri.
“Misalnya, selama ini Pertamina sudah menjamin pasokan LPG dalam negeri karena sudah ada kesepakatan dengan pemasoknya. Begitu pula dengan oil lift-nya 600.000 barel per hari, selebihnya melalui kontrak wajib yang dilakukan Pertamina. – katanya.
Setelah itu, kemandirian energi dapat dicapai antara lain melalui proses transisi energi, ujarnya.
“Proses dari energi fosil menjadi energi terbarukan. Jika kita mengelola dan mengembangkan energi terbarukan, kita bisa menggantikan sebagian besar energi fosil yang kita impor. Oleh karena itu, ketika kita melakukan transisi energi, kita menerapkan ketahanan dan kemandirian energi,” – ujarnya. . .
Dengan demikian, berbagai langkah yang dilakukan Pertamina merupakan proses menuju kemandirian energi untuk mencapai swasembada energi, tambahnya. Hal ini mencakup berbagai pengembangan yang dilakukan Pertamina seperti biofuel, petrokimia, panas bumi, serta penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS/CCUS).
Itu semua bagian dari upaya menuju kemandirian energi dan menciptakan energi bersih,” ujarnya.
Meski demikian, Eddy mengingatkan, pemerintah tetap harus mendukung Pertamina untuk melaksanakan program swasembada energi, seperti penguatan permodalan hingga perluasan pencarian sumber migas di luar negeri.
Selain itu, terdapat insentif untuk kegiatan usaha yang berbeda di sektor usaha yang berbeda. Dan bukan itu saja. Eddy menambahkan, sebagai BUMN, Pertamina juga membutuhkan dukungan regulasi
Regulasinya juga perlu ditinjau ulang, tambahnya. Cocok untuk pengembangan lebih lanjut.
Leave a Reply