Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Jepang nyatakan khawatir atas rencana Israel cabut hak istimewa UNRWA

Jakarta (ANTARA) – Jepang bersama Kanada, Australia, Prancis, Jerman, Republik Korea, dan Inggris mengeluarkan Pernyataan Bersama Menteri Luar Negeri yang menyatakan keprihatinannya atas pertimbangan Israel mencabut hak istimewanya di PBB. Badan Pengungsi Palestina (UNRWA).

Berdasarkan siaran pers yang diperoleh Antara dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Selasa (29/10), pemerintah Jepang mengeluarkan pernyataan bersama tujuh menteri luar negeri dari Jepang, Kanada, Australia, dan Prancis. Jerman, Korea Selatan, dan Inggris pada Minggu (27/10).

Dalam pernyataan bersama, para menteri luar negeri ketujuh negara tersebut menyatakan keprihatinan mendalam mereka terhadap rancangan undang-undang yang sedang dipertimbangkan untuk disetujui oleh Parlemen Israel dan Knesset pada Minggu (27/10) yang akan mencabut hak istimewa dan kekebalan UNRWA. Melarang semua komunikasi antara badan tersebut dan para pejabatnya, serta mencegah UNRWA hadir di Israel.

Dalam pernyataannya, UNRWA memberikan bantuan kemanusiaan dasar dan penyelamatan jiwa serta layanan dasar kepada pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Yerusalem Timur, Tepi Barat dan wilayah tersebut.

Tanpa kerja keras Badan ini, bantuan dan layanan seperti pendidikan, kesehatan dan distribusi bahan bakar ke Gaza dan Tepi Barat akan sangat terhambat, dengan konsekuensi yang mengerikan terhadap situasi kemanusiaan yang sudah kritis dan memburuk dengan cepat. Khususnya di Gaza bagian utara.

Pernyataan para Menteri Luar Negeri menekankan pentingnya UNRWA dan organisasi serta lembaga PBB lainnya secara efektif memenuhi mandat mereka dan memberikan bantuan kemanusiaan dan/atau bantuan kepada mereka yang paling membutuhkan.

Oleh karena itu, mereka menyerukan kepada Pemerintah Israel untuk memenuhi kewajiban internasionalnya, menjunjung tinggi hak istimewa dan kekebalan UNRWA, serta memenuhi kewajibannya untuk memberikan bantuan kemanusiaan secara penuh, cepat, aman dan tanpa hambatan.

Mereka juga berharap UNRWA mampu memberikan layanan dasar yang diperlukan bagi warga sipil dalam segala bentuknya.

Mereka juga kembali menyampaikan kecaman keras atas serangan yang dilancarkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Para menteri luar negeri ketujuh negara tersebut juga menekankan bahwa UNRWA telah mengambil tindakan yang diperlukan sebagai tanggapan atas laporan bahwa pekerja UNRWA mendukung Hamas.

“Kami menyerukan UNRWA untuk melanjutkan jalur reformasinya sebagai prioritas dan memastikan bahwa UNRWA mematuhi prinsip-prinsip netralitas dan sepenuhnya memenuhi mandatnya. Kami akan terus secara aktif memantau dan mendukung proses ini,” kata para menteri luar negeri. Dalam pernyataan itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *