MOSKOW (ANTARA) – Pemerintah Prancis melarang kontraktor industri pertahanan Israel berpartisipasi dalam pameran militer Euronaval yang akan digelar awal November, lapor media AS Politico, Rabu (16/10).
Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, meski pameran produk militer dilarang, delegasi Israel diterima sebagai tamu.
Ini adalah pembatasan kedua sejak Juni tahun lalu, ketika pengadilan di Bobigny, sebuah provinsi di timur laut Paris, melarang Israel berpartisipasi dalam pameran militer Eurosatory menyusul permintaan Majelis Solidaritas Perancis-Palestina.
Kementerian Pertahanan Prancis sebelumnya meminta penyelenggara pameran Eurosatory Koj untuk mencegah perusahaan militer Israel berpartisipasi dalam pameran tersebut karena keterlibatan mereka dalam kejahatan perang di Jalur Gaza.
Atas permintaan tersebut, Koges menutup paviliun Israel pada pameran Eurosatori yang diikuti 74 perusahaan.
Keputusan untuk membatasi partisipasi Israel dalam pameran tersebut juga dikritik oleh Yoav Gallant, kepala badan pertahanan rezim Zionis, yang menuduh Prancis melakukan “tindakan bermusuhan”.
“Tindakan Presiden Prancis (Emmanuel) Macron merupakan aib bagi bangsa Prancis dan nilai-nilai dunia bebas yang diklaim terus ia pertahankan,” kata Gallant.
“Keputusan untuk melakukan diskriminasi terhadap industri pertahanan Israel di Prancis untuk kedua kalinya hanya membantu musuh-musuh Israel dalam perang. Hal ini didasarkan pada keputusan untuk memberlakukan embargo senjata terhadap “negara Yahudi”, katanya.
Hubungan antara Prancis dan Israel tegang setelah Macron mengatakan pada hari Jumat bahwa “satu-satunya cara” untuk mengakhiri permusuhan di Timur Tengah adalah dengan mengakhiri pasokan senjata yang digunakan Israel untuk melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza dan Lebanon.
Sumber: Sputnik
Leave a Reply