Jiuquan, Tiongkok (Antara) – Juru bicara Badan Antariksa Tiongkok (CMSA) Lin Xiqiang mengatakan negaranya telah mengadakan beberapa diskusi untuk memilih dan melatih astronot dari negara mitra untuk berpartisipasi dalam misi stasiun tersebut.
Lin mengatakan pada konferensi pers Selasa (29/10) bahwa CMSA menyambut baik mitra internasional untuk bergabung dalam industri dirgantara Tiongkok.
Konferensi pers di Jiuquan diadakan sebelum peluncuran proyek luar angkasa Shenzhou-19. Rencananya akan terjadi pada Rabu dini hari (30/10).
“Terlepas dari negara mana yang berpartisipasi. Mengungkap misteri alam semesta adalah upaya kolektif manusia,” kata Lin.
Dia mengatakan penerbangan luar angkasa berawak jelas merupakan upaya manusia untuk menggunakan sumber daya luar angkasa.
Saat ini, muatan pertama yang dipilih berdasarkan kerja sama antara Tiongkok dan Kantor Urusan Luar Angkasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOOSA) sedang diuji di orbit, kata Lin.
Ia menjelaskan, sejumlah inisiatif penelitian eksperimental bersama internasional sedang dilakukan.
Menurutnya, pusat antariksa Tiangong China memiliki banyak peralatan aplikasi teknis dan kemampuan dukungan yang komprehensif. Sementara itu, sistem berawak Shenzhou dan sistem kargo Tianzhou dapat memastikan transportasi pulang-pergi yang andal dan stabil antara Bumi dan luar angkasa untuk personel dan paket.
“Ini adalah platform yang baik untuk kerja sama internasional,” kata Lin.
Ia mengungkapkan, Tiongkok telah menjalin kerja sama internasional dengan negara-negara eksplorasi ruang angkasa dan negara-negara berkembang penting. Ini mencakup berbagai sektor termasuk seleksi dan pelatihan ilmuwan. Peralatan ilmu luar angkasa Struktur orbit, perlindungan dari puing-puing luar angkasa, dan dukungan darat, telah membuahkan banyak hasil
“Stasiun luar angkasa Tiongkok tidak hanya berfungsi sebagai harta nasional. Tapi juga menjadi platform untuk mengembangkan teknologi luar angkasa dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Leave a Reply