Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Dokter: Gigi ompong jika dibiarkan lama bisa pengaruhi estetik wajah

Jakarta (ANTARA) – Kepala Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada drg. Murti Indrastuti M.Kes., Sp. Ahli (K) mengatakan gigi tanggal atau gigi tanggal jika dibiarkan dalam waktu lama dapat mempengaruhi kemampuan fisik dan kecantikan wajah seseorang.

“Jika gigi dibiarkan dalam waktu lama, akibatnya akan mempengaruhi kemampuan tubuh dan kecantikan wajah,” ujarnya di Jakarta, Rabu.

Dalam keadaan ompong, dagu secara bertahap akan mengecil tergantung pada wajah orang tersebut dan wajah akan menjadi lebih menonjol.

Kehilangan gigi menyebabkan otot-otot wajah kehilangan dukungan, sehingga mengakibatkan penampilan terlihat kurus dan tua.

Perubahan tersebut menyebabkan perubahan fisik pada wajah, seperti sudut mulut bawah, bibir menipis, bibir atas memanjang, dan hidung sering muncul akibat hilangnya penyangga bibir atas.

Di sisi lain, gigi yang tanggal dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi. Ketika Anda kehilangan satu atau lebih gigi, ucapan Anda mungkin berubah dan ucapan Anda menjadi tidak terlalu tidak jelas, yang dapat mengganggu komunikasi Anda sehari-hari.

Akibat lain dari kehilangan gigi adalah mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menggigit dengan baik sehingga membatasi variasi makanan yang boleh dimakan.

Hal ini juga dapat menyebabkan kekurangan gizi karena sulit mengonsumsi makanan yang bervariasi.

Murti mengatakan, kehilangan gigi dapat terjadi pada semua usia karena berbagai sebab seperti menurunnya kesehatan gigi dan trauma pada gigi akibat kecelakaan.

Penyebab lainnya antara lain asupan gula yang tinggi, periodontitis atau penyakit gusi parah yang menyebabkan gigi berlubang yang perlu dicabut, kebiasaan merokok dan penyakit lain yang merusak kondisi gigi.

Masalah kesehatan gigi, mulai dari gigi berlubang hingga gigi tanggal, banyak terjadi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2023, angka gigi hilang, dicabut, atau tanggal di Indonesia mencapai 21 persen.

Proporsi tertinggi terjadi pada kelompok usia 65 tahun ke atas sebanyak 46,5 persen, disusul kelompok usia 55-64 tahun sebanyak 37,2 persen, kelompok usia 45-54 tahun sebanyak 26,4 persen, dan kelompok usia 35-44 tahun sebanyak 26,4 persen.

Murti kemudian mengatakan, untuk mengatasi permasalahan gigi tanggal, penggunaan gigi palsu atau gigi palsu merupakan cara lain untuk menggantikan peran gigi hilang pada setiap orang saat berbicara, mengunyah dengan baik, dan menelan.

“Gigi palsu juga memberikan dukungan pada otot-otot wajah sehingga dapat menjaga bentuk seluruh wajah,” ujarnya.

Secara umum gigi palsu mudah dirawat dan tidak memerlukan pembedahan, kata Murti. Namun tindakan pembedahan atau kemudahan lainnya akan disarankan oleh dokter setelah memeriksa kondisi kesehatan pasien.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *