Bogor, Jawa Barat (ANTARA) – Angelica Permatasi, Head of Advanced Decision Making and Analysis CIMB Niaga, berharap media dapat berperan lebih besar dalam mendidik generasi muda untuk mengelola keuangannya dengan bijak.
Ia mengatakan banyak anak muda saat ini yang terjerumus ke dalam perangkap konsumerisme karena takut ketinggalan (FOMO) terhadap tren produk atau gaya hidup.
“Masalahnya terkait keuangan, karena trennya banyak, mereka punya FOMO, mereka ingin cepat (punya uang untuk menyesuaikan gaya hidup dengan tren), makanya produk seperti paylater dan lain-lain sangat populer,” ujarnya. Angelika Permatasari di Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Berbicara pada Workshop dan Kelas Jurnalis Inspirasional CIMB Niaga: Jurnalisme, ia mengatakan generasi muda membutuhkan sumber informasi pengelolaan keuangan yang terpercaya, akurat dan positif agar tidak menjadi korban layanan keuangan informal yang justru dapat membuat mereka kewalahan.
“Apalagi saat mereka masih muda, jangan sampai mereka berbuat buruk karena ingin mengikuti temannya dan akhirnya merugi. “Nah, mungkin media juga punya peran agar generasi muda kita bisa bersikap positif dan bijak dalam mengelola keuangannya,” ujarnya.
Selain pintar mengatur keuangan, Angélica juga berharap media bisa lebih banyak memberikan informasi tentang keamanan transaksi agar generasi muda memahami pentingnya menjaga kerahasiaan PIN, kode OTP, dan password.
Tak hanya media sosial, ia berharap akan ada sosial media influencer di setiap daerah agar edukasi keuangan bisa berjalan lebih luas.
Pihaknya akan memperluas kerja sama dengan berbagai media massa, termasuk di daerah, untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Selain berinteraksi dengan media dan menyebarkan kampanye literasi keuangan di media sosial, CIMB Niaga juga berupaya membantu generasi muda memilih produk keuangan secara bijak dan menghindari terjebak dalam layanan keuangan informal dengan mengembangkan pembayaran.
Head of Personal Finance Business CIMB Niaga Dendy Permana mengatakan, pihaknya berencana meluncurkan layanan pembayaran pada akhir tahun 2024 atau setidaknya kuartal I tahun 2025.
Ia mengatakan, layanan ini menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan produk sejenis yang ada di pasaran, yakni dana pembayaran tidak hanya berupa saldo transaksi digital saja, melainkan dapat ditransfer ke rekening dan diterima secara tunai.
Selanjutnya, perseroan juga akan meluncurkan produk yang lebih fleksibel bernama Octo Loan Flexi pada pertengahan tahun 2025.
“Jadi kita akan punya produk hybrid paylater seperti yang kalian tahu, dan akan digabungkan dengan produk KTA kita yang bernama Octo Loan,” ujarnya.
Leave a Reply