JAKARTA (ANTARA) – Jumlah makanan bergizi gratis (MBG) DKI Jakarta disesuaikan dengan target kalori paket pangan yang dibagikan.
Misalnya, kita menyesuaikan 10.448 paket dengan kelompok sasaran kalori, kata Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dalam rapat MBG yang digelar di SDIT Al Ihsan Kebagusan, Jakarta Selatan, Kamis.
Teguh menjelaskan, makanan yang dibagikan pada setiap pengujian berkisar antara 500 hingga 750 kalori. Rata-rata budget yang digunakan adalah Rp 25.000 tergantung kalori makanannya. “Iya kisarannya sekitar Rp 25.000, itu 10.400 kali lipat,” ujarnya. BACA JUGA: Wakil Presiden Gibran batal hadiri uji coba makanan gratis di Kebagusan, Jakarta Selatan Dalam peristiwa itu, anggaran yang dikeluarkan Pemda DKI untuk MBG sebesar Rp 261,2 juta.
Oleh karena itu, ia menyebut pihaknya sedang membahas RUU Pajak dan Belanja Daerah (RAPBD) dengan DPRD DKI.
Namun, dia menyatakan pihaknya bersedia menyediakan anggaran yang cukup untuk melaksanakan program mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Ia mengatakan, ada harapan Jakarta bisa menjadi model penyelenggaraan MBG di tempat lain. “Kami berharap DKI sebagai barometer bisa menjadi percontohan program MBG di daerah lain,” ujarnya. BACA JUGA: Teguh Setyabudi uji coba makan siang gratis bergizi di SMKN 26 Nantinya, pihaknya akan mempertimbangkan untuk melaksanakan program di Pulau Seribu dengan bimbingan para sesepuh pemerintah. Tujuan dari program tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas gizi, meningkatkan kecerdasan anak, mencegah masalah tumbuh kembang (developmental disability), dan pada akhirnya meningkatkan kualitas tenaga kerja (SDM) negara.
Sebelumnya, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp71 triliun atau 0,29% dari produk domestik bruto (PDB) untuk program ini. Presiden RI Prabowo Subianto mengundang para menteri dan pimpinan badan/organisasi khusus Kabinet Merah Putih dari pemerintah yang tidak mendukung program MBG untuk anak dan ibu hamil. Baca juga: DKI Juga Uji Coba Makanan Bergizi untuk Siswa SD di Jakarta.
Leave a Reply