Jakarta (ANTARA) – Profesi dokter mendapat tempat khusus di masyarakat karena perannya yang penting dalam menjaga dan memulihkan kesehatan individu dan masyarakat pada umumnya. Tradisi luhur yang melekat pada profesi ini telah memberikan landasan bagi pelayanan medis berkualitas tinggi yang diberikan oleh dokter di seluruh dunia.
Tradisi mulia profesi medis dapat ditelusuri kembali ribuan tahun yang lalu. Perkembangan ilmu kedokteran menjadi landasan profesi kedokteran, dengan pendekatan yang berfokus pada pengobatan berbasis bukti dan upaya untuk memahami tubuh manusia lebih dalam.
Dokter masa lalu seperti Hippocrates, Galen dan Avicenna telah menjadi teladan dalam bidang kedokteran. Mereka mengajarkan nilai-nilai seperti etika, pengabdian dan kecerdasan dalam merawat pasien. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan etika profesi kedokteran hingga saat ini.
Nilai-nilai ini juga tercermin dalam prinsip pelayanan tanpa batas yang dianut oleh para dokter modern. Dokter memberikan pelayanan tanpa memandang latar belakang, ras, agama atau status sosial pasiennya. Dokter tidak hanya mengobati orang sakit, tetapi juga berupaya mencegah penyakit dan mendorong gaya hidup sehat. Hal ini mencerminkan komitmen dokter terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Mengikuti tradisi luhur profesinya, dokter selalu mengikuti perkembangan medis terkini, mengambil pendekatan pengobatan berbasis bukti, dan melakukan penelitian untuk meningkatkan pemahaman tentang penyakit dan pengobatannya. Penggunaan teknologi medis terkini dan penerapan praktik terbaik merupakan bagian integral dari tradisi tersebut, yang juga melibatkan kolaborasi dengan anggota tim medis lainnya. Kolaborasi tim medis diperlukan untuk memberikan pelayanan yang komprehensif dan terpadu kepada pasien. Saling menghormati dan mendengarkan sudut pandang departemen yang berbeda merupakan bagian integral dari budaya kolaboratif ini.
Tradisi luhur profesi kedokteran merupakan tonggak penting dalam dunia kedokteran. Dedikasi yang kuat terhadap kesehatan, layanan tanpa batas, pengembangan ilmu pengetahuan, dan kerja sama tim medis menentukan esensi dari profesi ini.
Dokter tidak hanya mengobati penyakit fisik, tetapi juga mendukung kesejahteraan emosional dan mental pasiennya. Ikatan Dokter Indonesia percaya bahwa dengan menjaga nilai-nilai tersebut, profesi medis terus memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.
Perkembangan dunia kedokteran beberapa tahun terakhir ini juga sangat mempengaruhi dunia profesi kedokteran. Revolusi industri 4.0 seakan menghilangkan batasan-batasan yang secara fundamental telah membentuk kehidupan manusia.
Perkembangan telemedicine dan pengobatan jarak jauh menjadi lebih mudah karena trafik data yang semakin meningkat. Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) juga diharapkan dapat memudahkan dokter dalam memberikan pelayanan yang lebih akurat.
Namun di sisi lain, permasalahan keamanan data dan permasalahan etika tidak bisa dikesampingkan akibat perkembangan ini.
Masalah kesehatan berubah seiring berjalannya waktu. Perkembangan teknologi memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan kesehatan, namun pada saat yang sama perkembangan teknologi menyebabkan perubahan dinamika sosial dan budaya sehingga menjadikan permasalahan kesehatan semakin kompleks.
Tantangan tersebut muncul dari aspek medis, seperti resistensi terhadap berbagai antimikroba yang semakin memprihatinkan, serta dari aspek non medis seperti tuntutan pengguna layanan kesehatan yang semakin beralih ke layanan kesehatan digital. Hal ini merupakan tantangan besar bagi pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan organisasi profesi kesehatan seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Perkembangan teknologi, selain bertanggung jawab menciptakan “era disruptif” yang sangat sulit diprediksi, juga menyebabkan perubahan generasi dari aspek psikologis ke aspek kehidupan.
Generasi ini berpendapat bahwa layanan kesehatan harus sama dengan layanan pesan melalui aplikasi online: mudah diakses kapan saja, di mana saja, memuaskan, bahkan dengan harga yang sedikit lebih mahal.
Permasalahan lain yang muncul adalah risiko pandemi yang meningkat seiring dengan meningkatnya urbanisasi, pencemaran lingkungan, dan mobilisasi manusia. Pandemi COVID-19 telah menghancurkan sistem kesehatan (hampir) seluruh negara di dunia, dan menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan. Setidaknya, kombinasi era disruptif, milenialisme, dan pandemi menjadi aspek penting yang perlu mendapat perhatian khusus dalam waktu dekat.
Dinamika perubahan peraturan kesehatan saat ini dimulai dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 dan PP No. 28 Tahun 2024 memberikan konsekuensi, tantangan dan peluang bagi profesi kesehatan dan organisasi profesi kesehatan di Indonesia. Persoalan investasi kesehatan sangat terbuka di era liberalisasi kesehatan, melemahnya organisasi profesi seperti otoritas etika profesi, dan juga permasalahan kompetensi medis yang tidak diatur oleh organisasi profesi.
Organisasi profesi harus tetap eksis dan bertahan serta harus siap menghadapi situasi “abnormal” yang tidak terduga dan berdampak besar pada sistem kesehatan, serta memaksa organisasi untuk berpikir di luar paradigma normal. Perubahan dan penguatan merupakan dua hal yang harus dilakukan dalam sinergi pengelolaan organisasi modern ke depan yang lebih transparan, bertanggung jawab, dan lebih bermanfaat bagi anggota dan masyarakat Indonesia.
Indonesia ingin mengingatkan anggotanya dan seluruh pelaku kesehatan di negeri ini akan tradisi luhur profesi dokter, khususnya di Indonesia. Momen perayaan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia merupakan momen untuk memperkuat komitmen, kolaborasi dan bersinergi membangun masa depan Indonesia yang sehat.
Tema HUT IDI ke-74 tahun ini adalah “Memperkuat Komitmen, Membangun Masa Depan Kesehatan Indonesia”. Hal ini juga memperkokoh persatuan dan sinergi “IDI United Health Country” yang menekankan pentingnya persatuan seluruh dokter Indonesia dan anggota IDI untuk menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Bersama-sama, kami mendorong dan menyadari pentingnya peran FDI dalam mencapai Indonesia yang sehat.
IDI juga akan memperkuat perannya sebagai pengayom anggota dan pionir dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan. IDI Kuat Agar Dokter Aman dan Pasien Sehat menjadi semboyan utama sekaligus mempertegas rasa “Masyarakat Indonesia Cinta Dokter Indonesia”.
*) Dr Moh. Adib Khumaidi, Spot, Ketua Umum Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI)
Leave a Reply