Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pasien kanker usia lanjut tidak dianjurkan lakukan kemoterapi

Jakarta (ANTARA) – Konsultan hematologi Dr Prof. Dr dr Ikhwan Rinaldi mengatakan, pasien kanker lanjut usia, khususnya leukemia, tidak dianjurkan menjalani kemoterapi sehingga diperlukan perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya.

“Pasien berusia 60 tahun ke atas memiliki risiko kematian dan kegagalan yang tinggi, sehingga kemoterapi intensif tidak lagi kami lakukan,” kata Ikhwan dalam diskusi online RSCM di Jakarta, Selasa.

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Hematologi Onkologi Medis Indonesia (Perhompedin) dan Persatuan Onkologi Indonesia (POI) ini menambahkan, “Trombosit darah berkurang dan perlu ditingkatkan untuk mencegah pendarahan.”

Selain itu, Ikhwan menjelaskan, leukemia adalah suatu kondisi dimana sel darah menjadi tidak normal atau bersifat kanker. Sebagian besar kanker ini bermula di sumsum tulang, dan leukemia, Penyakit ini dibagi menjadi tiga kelompok: limfoma dan multiple myeloma.

“Selain leukemia, ada juga jenis limfoma. Tapi ada juga multiple myeloma, yang bisa menyebabkan kanker darah dengan kelebihan sel plasma, yang memiliki peluang bertahan hidup lebih tinggi,” katanya.

Ikhwan menjelaskan, leukemia bersifat sistemik, dan ketika seseorang terdiagnosis leukemia, maka sel kankernya dapat dengan cepat menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Oleh karena itu, Ikhwan menyarankan pasien untuk menjalani pengobatan kanker secara rutin untuk menghindari komplikasi yang lebih serius. kemoterapi; Mulai dari terapi radiasi hingga transplantasi sumsum tulang.

Namun pengobatan seperti kemoterapi tidak dianjurkan untuk pasien berusia di atas 60 tahun, sehingga dokter menganjurkan agar pasien menerima perawatan paliatif. Perawatan ini dapat dilakukan oleh pasien atas persetujuan keluarga pasien.

Perawatan paliatif adalah sebuah pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya. Perawatan ini mengurangi rasa sakit pasien, fisik Ia melakukan kegiatan seperti mengurangi masalah spiritual dan sosial.

Perawatan paliatif sering kali ditujukan pada penderita kanker stadium akhir, namun perawatan paliatif juga dapat dimulai setelah pasien didiagnosis mengidap kanker.

Perawatan paliatif merupakan pengobatan yang sebaiknya dilaksanakan ketika kualitas hidup pasien menurun dan tidak ada harapan untuk sembuh.

Selama pengobatan, ahli onkologi akan meresepkan lebih banyak obat pereda nyeri kanker untuk membantu pasien meringankan gejala. Dokter akan melakukan pemeriksaan rutin terhadap pasien kanker untuk memantau kesehatannya.

“Kami mengobatinya berdasarkan gejalanya, yang lain mental, emosional, dan spiritual,” kata dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo itu.

“Untuk membuat pasien lebih kuat dan mengurangi depresi; Perawatan paliatif diberikan untuk meningkatkan kelangsungan hidup mereka dan memastikan semangat hidup mereka,” katanya.

Ikhwan menjelaskan, perawatan paliatif akan dilakukan oleh tim dokter berdasarkan kebutuhan pasien, mulai dari pengobatan hingga dampak penyakitnya. Dengan begitu, pasien bisa merasa lebih termotivasi dan bersemangat menjalani hidupnya.

“Tujuannya bukan untuk menurunkan kualitas hidup pasien, tetapi untuk menjadikan sisa waktu mereka lebih baik dan mengambil keputusan yang lebih baik bagi mereka,” kata Ikhwan di akhir kuliah daring.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *