Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI rate sebesar 6 persen.
Rupee menguat 79 poin atau 0,50 persen menjadi Rs 15.510 pada akhir perdagangan Rabu. dalam dolar AS.
“Bank Indonesia cenderung berhati-hati terhadap perubahan kebijakan The Fed dan masih menunggu perkembangan selanjutnya sebelum memutuskan apakah akan menurunkan suku bunga,” kata Analis ICDX Taufan Dim Hareva kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
BI mempertahankan suku bunga acuannya untuk menjaga stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian global, khususnya risiko defisit transaksi berjalan dan dampak kebijakan moneter AS yang lebih ketat.
Sementara itu, sisi negatifnya terhadap rupee adalah dampak dari dolar AS yang terus menguat didukung data ketenagakerjaan dan inflasi yang kuat, sehingga mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga agresif oleh Federal Reserve AS (FED). .
Taufan mengatakan, pasar kini memperkirakan total penurunan suku bunga sebesar 125 basis poin dalam 12 bulan ke depan. Ada kemungkinan 94,1 persen The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, menurut FedWatch Tool CME.
Pejabat Fed Raphael Bostich mengatakan suku bunga akan dipangkas sebesar 25 basis poin lagi tahun ini, sejalan dengan perkiraan pada pertemuan bank sentral AS bulan lalu.
Sementara itu, kurs Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar naik menjadi Rp 15.536 pada hari Rabu. per USD dari sebelumnya Rp 15.555.
Leave a Reply