Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Legislator dorong DKI gandeng perusahaan tekan pengangguran 

Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Andri Santosa mendorong Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan perusahaan, lembaga, dan industri yang berada di Jakarta untuk menjaring warga di domisilinya guna mengurangi pengangguran di Jakarta. “Kita ciptakan sinergi baik di pemerintahan maupun swasta. Ini yang perlu kita kumpulkan agar bisa mengakomodir masyarakat yang punya KTP Jakarta,” kata Andri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu. Baca Juga: Jaksel Targetkan Lima Lokasi di Tiap Mukim untuk Bazar UMKM, Andri Harap Rekrutmen Tenaga Kerja di Lingkungan Sekitar Perusahaan Swasta mampu menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya.

Ia lantas merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI yang menyebutkan hingga 20 Juni 2024, jumlah pengangguran terbuka mencapai 354.496 orang.

Melihat data tersebut, menurutnya, Jakarta memerlukan payung hukum agar perusahaan dan industri dapat memprioritaskan warga Jakarta dalam proses perekrutan.

“Kita perlu bicara lebih banyak lagi mengenai payung hukum dan perangkatnya,” kata Andri. Baca juga: Pemkot Jakarta Timur dan DPRD DKI bersinergi atasi persoalan stagnasi dan perselisihan. Namun, tambahnya, pelatihan juga diperlukan agar para pencari kerja mempunyai peluang yang baik untuk diterima di perusahaan.

Oleh karena itu, dia mendorong Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta lebih agresif dalam pelatihan kerja.

“Dinas Tenaga Kerja mengakomodir pelatihan dan uji kompetensi yang diberikan dalam bentuk sertifikat,” kata Andri.

Setelah mendapatkan pelatihan, calon pegawai difasilitasi dengan pendistribusian pegawai ke perusahaan yang telah bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

“Ikuti pelatihan, dapat sertifikat. “Tetapi mencari pekerjaan itu sulit, sehingga itu yang perlu kita pikirkan dan perjuangkan,” kata Andri. Baca juga: Lebih dari dua ribu posisi tersedia di bursa kerja ketiga di Jakarta Selatan. Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI menggelar pelatihan kerja yang tahun ini fokus menjadikan Jakarta kota pintar.

Untuk mewujudkan smart city, Jakarta membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dan tenaga kerja yang mencerminkan kompetensi inti.

Kompetensi inti ini mencakup literasi digital yang tinggi, lingua franca global, kota hijau, dan bidang kompetensi teknis yang sejalan dengan mandat undang-undang agar Jakarta menjadi pusat bisnis dan komersial nasional.

Kapasitas pelatihan kerja tahun 2024 di Balai Latihan Kerja Jakarta Timur sebanyak 1.200 orang, Jakarta Selatan (960), Jakarta Barat (1.140), Jakarta Pusat (1.260) dan Jakarta Utara (1.330).

Kemudian, Balai Diklat Tenaga Kerja Pengembangan Industri berkapasitas 1.800 orang. Sedangkan Balai Diklat Tenaga Kerja Khusus Pengembangan Pengelasan berjumlah 392 orang.

Jumlah peserta pelatihan di PPKD, Balai Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI) dan Balai Latihan Kerja Pengembangan Khusus Klasifikasi (UPT PPKKPL) Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur pada tahun 2023 sebanyak 7.862 orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *