Jakarta (ANTARA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan capaian terbarunya, yakni jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 14 juta Unique Investor Identification (SID), tepatnya 14.001.651 SID. Sementara jumlah tersebut bertambah sebanyak 1.833.590 SID baru dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebanyak 12.168.061 SID. Direktur Utama EIB Iman Rachman di Jakarta, Jumat, mengatakan pencapaian tersebut dicapai melalui sinergi erat antara EIB dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO) dan pihak berkepentingan lainnya. “Dan dengan dukungan strategi inovasi yang efektif dalam digitalisasi pendidikan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat masih terus dilakukan EIB,” kata Iman. Ia mengatakan industri pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara. “Pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun hal ini harus selalu dibarengi dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” ujarnya oleh peningkatan publik. dalam literasi keuangan dapat memperkuat ketahanan pasar modal Indonesia terhadap dinamika global, termasuk aliran dana dari investor asing Sejak awal hingga akhir September 2024, Iman menjelaskan BEI melakukan 19.779 kegiatan edukasi yang dihasilkan di lebih dari. 24 juta peserta Sekolah Pasar Modal (SPM), program Duta Pasar Modal (DPM) dan berbagai webinar yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi di seluruh Indonesia, berhasil menarik perhatian generasi muda. “Sekarang, sekitar 79 persen dari seluruh investor baru berusia di bawah 40 tahun, hal ini menunjukkan tingginya partisipasi dan minat generasi muda dalam berinvestasi di pasar modal,” kata Iman. Sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan, ia menjelaskan BEI terus mengembangkan infrastruktur digital, termasuk mobile platform BEI yang saat ini memiliki 193.968 pengguna, yang kini menjadi salah satu pilar edukasi digital yang memungkinkan informasi di pasar modal. . mudah diakses dan akurat. “Perkembangan digital ini merupakan bagian dari strategi EIB untuk mengatasi tantangan akses literasi pasar modal di Indonesia,” kata Iman. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan jumlah investor pasar modal masih sedikit, apalagi dibandingkan jumlah penduduk Indonesia. Namun, dia mengatakan seiring dengan berkembangnya digitalisasi teknologi, semakin banyak perusahaan sekuritas yang menyediakan platform bagi investor untuk bertransaksi saham. “Hal ini dapat memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia. Selain itu, sinergi antara EIB dan berbagai pemangku kepentingan juga berperan penting dalam strategi pengembangan pasar modal Indonesia,” ujar Jeffrey, EIB. Galeri Investasi (GI) merupakan salah satu pilar utama untuk mendukung literasi keuangan dan pasar modal di Indonesia, dimana EIB saat ini memiliki 927 GI yang tersebar di berbagai wilayah, tidak hanya menjadi jembatan antara akademisi dan pasar modal, namun juga berperan sebagai berperan penting dalam memberikan edukasi pasar modal kepada masyarakat, meningkatkan inklusivitas pasar modal Indonesia, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat “Melalui berbagai inisiatif dan inovasi yang terus dilakukan, EIB optimis jumlah investor saham di Indonesia akan terus meningkat. tumbuh seiring dengan meningkatnya literasi keuangan dan pasar modal masyarakat di sana,” kata Jeffrey. Baca Juga: BEI bertujuan untuk menciptakan ribuan investor baru di kalangan mahasiswa. Baca Juga: EIB: Investor Bisa Beli Saham ‘Big Caps’ Dengan Modal Di Bawah Rp 50.000 Baca Juga: Investor Pasar Modal Indonesia Didominasi Generasi Millenial dan Gen Z Baca Juga: EIB Targetkan Lebih dari 2 Juta Investor Baru Setiap Tahunnya
Leave a Reply