Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

12 hari diserbu Israel, 200 ribu warga Gaza utara sulit akses makanan

Kota Gaza, Palestina (ANTARA) – Setidaknya 200.000 warga Palestina di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara tanpa makanan, air atau obat-obatan selama 12 hari berturut-turut di bawah invasi Israel yang sedang berlangsung.

Berdasarkan laporan Pertahanan Sipil Gaza pada Rabu (16/10), warga Palestina yang tinggal di kamp pengungsi Jabalia tidak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar.

Sementara itu, tentara Israel terus melakukan pemboman brutal dan menghancurkan bangunan dan infrastruktur di provinsi Gaza Utara.

Pernyataan itu menambahkan bahwa banyak warga sipil tewas di reruntuhan dan di jalanan, tanpa kemungkinan untuk mengevakuasi jenazah mereka karena tentara Israel menargetkan semua benda bergerak.

Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa Jabalia sedang dihancurkan secara sistematis dan menghadapi kematian besar-besaran.

Sebelumnya, saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel melakukan perusakan luas, membakar dan merobohkan bangunan serta rumah di kamp pengungsi.

Ledakan dilaporkan terjadi di daerah tersebut, yang disebabkan oleh operasi pembongkaran yang dilakukan oleh pasukan Israel, tambah saksi mata.

Tentara Israel melancarkan operasi militer di Gaza utara pada tanggal 6 Oktober di tengah pengepungan besar-besaran di wilayah tersebut, dengan alasan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuatan di wilayah tersebut.

Warga Palestina membantah klaim Israel dan mengatakan bahwa serangan mematikan itu bertujuan memaksa mereka meninggalkan wilayah tersebut selamanya.

Sejak itu, lebih dari 342 orang tewas akibat pemusnahan massal di seluruh wilayah tersebut, menurut pihak berwenang Palestina.

Operasi berkelanjutan Israel selama 12 hari ini merupakan operasi darat ketiga yang dilakukan tentara Israel di kamp Jabalia sejak genosida yang terjadi di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak tahun lalu, yang telah menewaskan lebih dari 42.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 99.000 orang.

Konflik telah menyebar ke Lebanon, di mana Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, menewaskan lebih dari 1.500 orang dan melukai lebih dari 4.500 orang sejak 23 September.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan Israel yang tiada henti terhadap Gaza dan Lebanon. Tel Aviv meningkatkan konflik dengan melancarkan serangan darat di Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Sumber: Anadolu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *