Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Aksi padam lampu 60 menit bisa kurangi 297 ton emisi karbon

JAKARTA (Antara) – Badan Lingkungan Jakarta DKI (DLH) mengatakan bahwa tindakan pencahayaan harus dikurangi pada 26 April 2024 antara 8:30 malam. dan 9:30 malam Untuk mengurangi 297,77 ton emisi karbon dan menghemat 538 juta RP538.

Read More : Pemkot Jakut periksa takjil pastikan aman dikonsumsi masyarakat

“Kami menghargai orang -orang yang telah berperan dalam Penebus Cahaya,” kata Dkira Dkara, Asep Kuswanto, Badan Lingkungan Jakarta pada hari Minggu.

Menurutnya, unit utama Jakarta Besar, yang menghitung pemberhentian selama satu jam, didasarkan pada ekonomi 372 Megawatt-Are (MWH).

Jumlah itu, kata ASP, diterima dari 538 juta rp, yang dihitung berdasarkan penghematan listrik. Selain itu, ada penurunan emisi karbon sebesar 297,77 ton CO2E (setara dengan karbon dioksida).

Menurutnya, angka ini menunjukkan bahwa operasi penyelamatan energi ini memiliki dampak signifikan pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan bahkan penghematan biaya.

“Menghapus langkah -langkah menyebabkan penghematan yang signifikan dibandingkan dengan langkah -langkah sebelumnya,” katanya.

ASEP menambahkan bahwa kampanye memiliki pengaruh yang signifikan, karena program ini terus dilakukan beberapa kali setahun, dengan harapan bahwa warga Jakarta dapat membiasakan perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari -hari.

Dia menjelaskan bahwa efek penghematan energi ini dan pengurangan emisi karbon dapat dilakukan oleh semua penduduk Jakarta, di mana beberapa langkah kecil dapat diambil di rumah masing -masing, mis.

“Jika selalu selesai, kita dapat menciptakan kota yang lebih bersih dan berkelanjutan di Jakarta,” katanya.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta sekali lagi mengorganisir kampanye penyelamatan energi dan pengurangan emisi karbon oleh lampu pada sejumlah poin dan bangunan di daerah Jakarta (4/26) selama 60 menit dari jam 8.30 malam hingga 9.30 sore untuk mengenang Hari Bumi.

Dalam kampanye tersebut, lampu pencahayaan di Protocol Street dan bahkan jalan arteri di lima wilayah Jakarta, ikon Jakarta, seperti Monumen Nasional (Monas), patung Arjuna Wiwaha, patung penyambutan Indonesia (HI), patung umum dari Sudiman, kepada Da, kepada Da, Hi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *