Jakara (Antara)-Menteri Pertanian (Wamensan) Sudeyno mengatakan pemerintah telah menyiapkan 4 juta vaksin oral dan kuku gratis (CPM) untuk peternak.
Read More : Bluebird catat kenaikan pendapatan 16 persen pada Kuartal I 2025
“Kami memiliki vaksin, kami telah menyiapkan 4 juta vaksin untuk berbagi, terutama untuk peternak,” kata Sudeono setelah menghadiri debat publik dengan topik “Bumi membuktikan, masyarakat mendapatkan hasil” di Jakakarta pada hari Rabu.
Namun, ia melanjutkan, dengan jumlah populasi ternak yang lebih besar daripada jumlah vaksin gratis yang tersedia, Sudeoo berharap bahwa orang akan memiliki pengetahuan mereka sendiri untuk memvaksinasi ternak.
Menurutnya, harga vaksin PP. 25.000 untuk satu hewan masih tersedia untuk petani, karena setara dengan harga paket rokok.
“Mengorbankan paket rokok untuk sapi senilai 20.000 rp 25.000, saya pikir itu layak (proporsional), jadi Anda tidak harus mengharapkan vaksin pemerintah gratis,” kata Sudarion.
Untuk mendapatkan vaksin, peternak dapat mengakses melalui pekerja ekspansi di desa -desa setempat.
Dia memimpin pernyataan ketika singgungan pada keadaan pengorbanan hewan sebelum Idul Fitri, karena epidemi mulut dan kuku menyebar.
Adalah optimis bahwa untuk Idul Fitri kali ini, hewan hewan diharapkan dari kesehatan mereka.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penanaman Hewan dan Kesehatan Hewan (terdakwa PKF) dari Kementerian Agung Suganda mengatakan bagiannya telah memperketat pengawasan kesehatan terhadap hewan yang dikorbankan untuk mencegah penyebaran hewan infeksius strategis (PHM) dan zoonosis.
Dia menekankan pentingnya memantau lalu lintas ternak dan menghilangkan risiko selama rantai distribusi korban hewan.
Pengawasan termasuk pemuliaan ternak, pasar hewan, tempat, pembantaian hewan (RH) dan daerah pembantaian non-RPH.
“Kebutuhan untuk peningkatan yang signifikan pada hewan untuk pengorbanan juga menyebabkan mobilisasi sapi yang tinggi di antara daerah. Kecuali dipahami dengan serius, itu dapat membuka celah penyakit seperti PMK, LSD, untuk antraks,” kata Agung di Jakakarta, Rabu (7/5).
Salah satu langkah konkret yang diperlukan adalah vaksinasi penyakit oral dan kuku (PMK) pada korban hewan di sekitar titik penjualan dalam balok minimum tiga kilometer. Vaksin harus dilakukan paling lambat enam bulan sebelum disembelih.
Kementerian Pertanian telah memperhatikan kebutuhan sapi dan kambing / korban domba tahun ini diperkirakan mencapai 2.074.226, yang 1,98 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu, ketersediaan nasional mencapai 3.217.397 ekor, dengan surplus sekitar 1,14 juta.
Leave a Reply