Jakarta (Antara) – Kementerian Industri (Cayminper) telah memulihkan pendaftaran 22 sekolah profesional di bawah Kementerian Industri pada tahun 2025.
Read More : IHSG Selasa dibuka menguat 44,98 poin
Pendaftaran akan dilakukan secara bersamaan melalui situs web resmi Kementerian Industri mulai 22 April 2025, Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI) mengatakan bahwa pendaftaran tersebut akan dilakukan secara bersamaan melalui situs web resmi Kementerian Industri.
“Kementerian Vakum Gabungan adalah program penerimaan siswa nasional dan simultan untuk industri, yang umumnya diadakan setiap tahun. Selain ruang ini, kesenjangan ini juga mencakup Jarva dan Mandi Jarao.”
Dia mengatakan bahwa minat generasi muda dalam memasuki dunia industri sangat tinggi, karena jelas dalam data siswa dan siswa baru di unit pendidikan profesional Kementerian Industri.
Misalnya, pada tahun 2024, 83.738 orang terdaftar, yang mempengaruhi proporsi register, yang melebihi 1:10, sedangkan proporsi sebelumnya hanya 1: 6.
Sementara itu, kepala Pusat Pelatihan Profesional Kementerian Industri (PPPV), April.
Kementerian Industri tidak hanya meningkatkan daya saing lulusan untuk bersaing di tingkat nasional, tetapi juga dapat bersaing di dunia.
“Pada tahun 2025, kami berusaha meningkatkan kuota masuk siswa/siswa masuk ke 6,9 persen dari tahun sebelumnya, jadi kami diharapkan untuk meningkatkan proporsi register setiap tahun.”
Sementara itu, menteri industri Agus Gomsmeta mengatakan bahwa melalui sekolah profesional partai, partainya meningkatkan kontribusinya pada persiapan sumber daya manusia (SDM) yang berwenang untuk memenuhi kebutuhan dunia industri, terutama dunia industri.
Selain itu, setiap tahun, dengan kebutuhan akan pekerja industri di negara ini, meningkatkan investasi atau perdagangan terus berkembang.
“Indonesia tahun 2045 adalah salah satu kunci untuk pemenuhan sumber daya manusia, untuk mencapai target target emas 2045 dan untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada saat yang sama. Tentu saja dapat menanggapi semua tantangan tinggi, mampu, dan industri sebelumnya.”
Leave a Reply