JAKARTA (Antara) – Menteri Koordinasi Ekonomi Airlangga, Hartarto, menekankan bahwa pagar maritim misterius di wilayah Kabupaten Tangerang dan Bekasi bukan bagian dari proyek laut besar atau tembok maritim besar.
Read More : Pram ungkap alasan Cak Lontong dan Sutiyoso menjabat komisaris Ancol
“Non, tembok laut terbesar kami sedang mempersiapkan gagasan itu, yang kemudian dilaporkan kepada Presiden (Prabowo), dan rencana tersebut direncanakan sebagai kemitraan publik swasta,” kata Airlangga setelah menghadiri pusat bisnis dan pusat industri nasional (Kadin) Indonesia di Jakarta pada hari Kamis.
Kemudian, yang merupakan investor yang mungkin dalam proyek terbesar dari dinding maritim, Airlangga menanggapi kemungkinan investor di dalam dan di luar negeri. Pada saat yang sama, saat ini, pengembangan proyek ini adalah pada tahap studi.
“Kami akan bekerja sama nanti, (investor) di negara dan di luar negeri,” katanya.
Seperti yang kita ketahui, pagar laut 30,16 km ditemukan di pantai utara Kabupaten Tangerang dan 8 kilometer di Bekasi yang menjadi sorotan.
Pagar ini akan menjadi upaya untuk mengurangi abrasi dan tsunami, tetapi data menunjukkan bahwa struktur ini memiliki lebih banyak kelemahan.
Menurut data dari RI Mindidsman, hampir 3.888 nelayan di Tangerang dan Bekasi menderita kerugian karena penghalang ketersediaan area ikan.
Sebelumnya, Airlangga telah menolak pagar laut 30,16 km di Kabupaten Cรดte de Tangerang bukan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dia mengatakan bahwa meskipun kehadiran pagar laut dekat wilayah Pantai Indah Kapuk (Pik), dia bukan bagian dari PSN.
“Tidak ada (terkait dengan pagar laut dengan PSN),” katanya.
Menko menjelaskan bahwa PSN di Pik hanya mengungkapkan wilayah bakau, bukan pagar laut.
“Tidak ada koneksi penutupan, PSN hanya untuk lisensi di daerah hutan bakau, bukan pada Pik,” katanya.
Leave a Reply