Jakarta (Antara) – Gubernur Pramono Anung Wibowo, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, berharap bahwa DKI Bank dapat membuat penawaran publik pertama (IPO) selambat -lambatnya satu tahun.
Itu karena DKI Bank membagikan dividen dalam nilai RP249,31 miliar. Distribusi dividen adalah hasil dari keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (JHA) untuk tahun fiskal 2024.
“Faktanya, bank bisa membagi 32 persen keuntungan kemarin.
GMS Bank DKI juga memutuskan perubahan dalam manajemen. Menanggapi hal ini, Pramono menekankan tugas utama bahwa manajemen IPO baru memiliki tugas utama.
Sementara dia tahu manajemen bank DKI yang baru, dia meminta agar kepemimpinan baru bekerja secara profesional.
“Tugas utamanya adalah mempersiapkan IPO. Jumlah waktu, tentu saja, sebagian besar tergantung pada pasar,” kata Pramono.
Sebelum itu, Bank DKI juga mengumumkan distribusi dividen Seniairp249,31 miliar atau rasio pembayaran dividen sebesar 32% dari laba bersih dari 2024 tahun fiskal RP779,10 miliar dengan data RP249,26 miliar.
Sementara itu, Jaya meremehkan Pasar menerima dividen Rp56 juta.
Meskipun sisa laba bersih ditetapkan 2024. Tahun, pada 68 persen atau bahkan Rp529,79 miliar dipertahankan untuk DKI Bank.
DKI Bank juga mendirikan perubahan tahun fiskal 2024 dalam manajemen manajemen untuk mendukung transformasi bisnis. Sementara itu, susu berikutnya.
Dewan Komisaris
Komisaris Presiden (Independen): Anang Basuki
Komisaris: Michael Rolandi C Dilapisi
Komisaris Independen: Kirjanto
Direktur
Direktur Presiden: I H. Widodo
Direktur Hormat: Ateng Rivai
Direktur: Daniel Setiawan Subantiano
Direktur: Basaria Martha Juliana
Direktur: Dipo Nugroho
Direktur: Prichanto Herbowo
Manajemen ini efektif dari persetujuan badan untuk jasa keuangan untuk penilaian kapasitas dan daya (pengujian yang sesuai dan sesuai) dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Leave a Reply