JAKARTA (Antara) – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia, bersama dengan Asosiasi Kontainer Indonesia (Asdeki), meminta pemerintah untuk meninjau Larangan Operasi Truk Tiga -Axle dari 24 April hingga 8 April 2025.
Read More : BI: Kewajiban neto PII triwulan I-2025 turun ke 224,5 miliar dolar AS
“Liburan sangat panjang dan berdampak besar pada pengusaha, pengusaha kontainer, pengemudi, kernet untuk pekerja pelabuhan,” kata Aprindo Hemil Tarigan, Jakarta pada hari Selasa.
Menurutnya, pada tahun 2024 periode perayaan hanya 10 hari, lima hari sebelum ID dan lima hari setelah ID.
Meskipun diharapkan bahwa jumlah orang yang kembali ke rumah diperkirakan 24,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. “Liburan tahun ini harus kurang dari tahun lalu,” katanya.
Dia mengakui bahwa dengan bantuan kebijakan liburan panjang ini, para pengusaha tentang pengangkutan truk menderita kerugian karena bekas transportasi dari depot itu tidak atau dikirim ke depot.
Selain itu, aktivitas pelabuhan juga tidak ada karena kurangnya transportasi sebelumnya. Ini mempengaruhi pekerja di pelabuhan tanpa pendapatan.
“Kami memprediksi kerugian ketika kebijakan ini mencapai RP1 triliun menjadi RP5 triliun,” kata Gemila.
Dia mengakui bahwa sebelum kebijakan, partainya hadir secara online, tetapi proposal liburan mereka tidak dijawab.
“Kami memahami perayaan id -al -fitra, tetapi itu karena minat yang lebih besar, ekonomi negara,” katanya.
Kepala Asdeki, Mustafa Kamal menambahkan bahwa penghentian akan mempengaruhi kapal yang berasal dari -hukum di pelabuhan Tangung, akan kosong.
“Di luar negeri akan kembali dari yang pertama yang mereka bawa, industri ini kurang dalam bahan baku, berhenti produksi dan pekerja,” katanya.
Menurutnya, ada 53 perusahaan di Jakarta dalam bisnis. Satu perusahaan per bulan memiliki rata -rata 7000 hingga 8000 kontainer yang keluar dan keluar.
“Kami memperkirakan ada 300.000 kontainer,” katanya.
Selain itu, keberadaan liburan ini menciptakan pelabuhan, dan, tentu saja, itu mempengaruhi biaya bekerja di pelabuhan.
“Selain itu, ada biaya” pemandangan “atau biaya sewa hingga $ 20 per hari. Biayanya juga progresif,” katanya.
Leave a Reply