ISTANBUL/ISLAMABAD (ANTARA) – Jumlah kematian gempa bumi yang menghancurkan di Myanmar meningkat menjadi 1644 orang, sementara 3 408 lainnya terluka, menurut laporan media resmi pada hari Sabtu (29/3).
Read More : Hamas: pembebasan tahanan Palestina jadi prasyarat perundingan damai
Menurut saluran televisi MRTV, 68 orang telah dinyatakan hilang di semua bidang gempa bumi di Myanmar.
Setelah gempa bumi yang menghancurkan pada hari Jumat (3/28) pada sore hari, proses rehabilitasi di Myanmar dan Thailand telah meningkat, serta upaya internasional untuk membantu dan menyelamatkan.
Tim Bantuan Tiongkok tiba di Myanmar menggunakan China Eastern Airlines untuk mengirim bantuan yang signifikan.
Pernyataan itu dikeluarkan.
India mengirim 15 ton bantuan kemanusiaan, termasuk tenda, kantong tidur, selimut, makanan cepat saji, filter air, paket pembersih, obat -obatan dan peralatan medis.
Menurut Kementerian Luar Negeri, Kementerian Darurat Rusia telah mengirim dua pesawat, termasuk 120 spesialis, termasuk dokter, psikolog, departemen pencarian anjing di Sanifar (K9), serta tim penyelamat untuk membantu pulih.
Organisasi PBB (PBB) telah mengalokasikan dana darurat $ 5 juta (sekitar $ 82,5 miliar) untuk membantu gempa bumi Myanmar sambil mengevaluasi kebutuhan tambahan dan mengintegrasikan respons kemanusiaan.
Sementara itu, kekuasaan di Thailand telah mengumumkan bahwa 11 provinsi telah dipengaruhi oleh gempa bumi, menewaskan delapan orang dan 101 lainnya setelah runtuhnya gedung pencakar langit di Bangkok.
Setidaknya 50 masjid di Myanmar mengklaim telah pingsan selama doa pada hari Jumat di Myanmar, menewaskan sekitar 300 orang, menurut sebuah laporan oleh Khat Thet News.
Beberapa negara, termasuk Malaysia, india, India, Australia, Pakistan dan Selandia Baru, telah mengusulkan solidaritas dan bantuan kepada Myanmar, yang juga mengalami konflik etnis internal.
Menurut Laporan MRTV melalui Telegram, di bawah kepemimpinan Jenderal Pria Ang Hiang, Junta Militer Myanmar mengunjungi daerah yang terkena dampak di daerah Mandala untuk memeriksa upaya penyelamatan.
Dalam langkah yang luar biasa, Jinta Myanmar meminta komunitas internasional untuk bantuan kemanusiaan.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 mengguncang Myanmar pada hari Jumat dengan Sagang Earthquake Center.
Menurut studi geologi Amerika Serikat (USGS), guncangan pertama terjadi hanya setelah besarnya 12 menit setelah besarnya 6.4.
Sumber: Anidol
Leave a Reply