Tokyo (ANTARA) – Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Negara Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi, menawarkan beberapa peluang kerja sama dalam kunjungan kerjanya pada 6-5 November ke Negara Federasi Mikronesia.
Federasi Mikronesia, salah satu negara kepulauan merdeka di Samudera Pasifik bagian barat, termasuk dalam wilayah kerja KBRI Tokyo, Jepang. Negara ini terdiri dari empat wilayah dari barat ke timur, yaitu Yap, Chuuk, Pohnpei dan Kosrae.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Federasi Mikronesia, Wesley W Simina, Wakil Presiden Aren Palik, Menteri Luar Negeri Lorin S Robert, dan pejabat senior lainnya diterima oleh Dubes Heri.
Dalam keterangannya di Tokyo, Rabu (13/11), Dubes Heri menegaskan Mikronesia merupakan negara mitra penting Indonesia di bidang politik, budaya, kesehatan, komunikasi, dan upaya menangani isu perubahan iklim.
“Kami bersedia bekerja sama secara erat dengan Mikronesia dan mendukung kerja sama dalam kerangka Pacific Islands Forum (PIC),” ujarnya.
Agenda khusus dibahas, termasuk memprioritaskan kerja sama untuk menjadikan Indonesia pilihan kesehatan dan pariwisata di luar Mikronesia.
Selain itu, kerja sama pendidikan juga menjadi isu besar di mana sebagian besar warga Mikronesia belajar di luar negeri.
Kunjungan kerja tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan kedua negara.
Kerja sama juga dilakukan dalam memperkuat upaya perlindungan warga negara Indonesia dan hubungan kerja sama masyarakat kedua negara.
Menanggapi hal tersebut, Presiden dan Wakil Presiden Organisasi Mikronesia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyampaikan apresiasi atas kunjungan Dubes Heri ke Mikronesia dan kesempatan membuka saluran komunikasi dengan pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
Keduanya menilai Indonesia dan Mikronesia kini semakin memperkuat komitmen hubungan bilateral kedua negara, serta mengidentifikasi peluang kerja sama, termasuk kerja sama trilateral antara Indonesia, Negara Federasi Mikronesia, dan Jepang di berbagai bidang.
Negara Kepulauan Pasifik juga mengakui peran penting Indonesia sebagai jembatan penghubung dalam mendorong penguatan hubungan Mikronesia dengan berbagai negara mitra. Terutama dalam hal penguatan infrastruktur dan komunikasi sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 600 pulau.
Presiden dan Wakil Presiden Federasi Mikronesia juga menyampaikan terima kasih atas kesepakatan bebas visa kunjungan bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas antara kedua negara, dan berharap kerja sama ini dapat diperluas ke seluruh pemegang paspor biasa.
Dubes Heri juga menyampaikan pada acara yang sama pentingnya melindungi WNI karena jumlah WNI dan kehadirannya di Tanah Air semakin meningkat setiap tahunnya.
Saat ini, antara 1.000 dan 1.500 warga negara Indonesia setiap tahunnya dijangkau oleh pekerja Indonesia yang keluar dan masuk pulau-pulau di Negara Federasi Mikronesia (terutama Pohnpei).
Selain bertemu dengan para pejabat senior Federasi Mikronesia, Dubes Heri juga memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan komunitas WNI di Mikronesia.
“Kunjungan ini merupakan bagian dari eksistensi negara untuk menjaga dan melindungi seluruh warga negaranya, dimanapun berada,” kata Heri.
Selain itu, beliau menyampaikan pentingnya masyarakat Indonesia untuk meningkatkan dan memupuk semangat silaturahmi antar warga negara Indonesia.
Dubes juga mengenang kehadiran KBRI Tokyo di Negara Federasi Mikronesia dan mendorong masyarakat Indonesia untuk terus berkomunikasi secara aktif.
Dalam acara ini, Dubes Heri mengunjungi dan meninjau beberapa pelabuhan untuk melihat langsung kondisi WNI yang bekerja di kapal nelayan di Negara Federasi Mikronesia.
Leave a Reply