Jakarta (Antara) – Pemerintah menarik dana baru dari utang yang sah dari 304 miliar hingga 30 April 2025, yang setara dengan 39,2% dari target APBN RP775,9 miliar.
Sementara itu, pembiayaan bukan utang, salad dicatat pada RP24,9 miliar, seperti total pembiayaan anggaran, gaya rambut, yaitu RP279,2 miliar atau 45,3% dari APBN Rp616,2 miliar Rp.
“Ini adalah pembiayaan file tahapan dengan kinerja yang baik”, Jumat pada Mei 2025, wakil menteri keuangan Thomas Djiwandon pada Mei 2025: konferensi pers di Jakarta.
Thomas mengatakan bahwa memenuhi tujuan pembiayaan mempertimbangkan berbagai risiko cetakan Mitigandae.
Salah satunya adalah pembelian dana utang yang bijaksana, fleksibel, oportunistik, dan terukur. Pertimbangan termasuk wajah singa, dimensi, alat dan campuran mata uang.
Kemudian, Kementerian Keuangan dan dilemahkan oleh implementasi Prefundanti, pembalut tunai yang memadai dan uang tunai aktif dan manajemen utang.
Sebelumnya, Menteri membiayai Sri Milyani Indrawati mengatakan bahwa kinerja sekuritas negara (SBN) telah dipertahankan antara meningkatnya tekanan global.
Ini tercermin dalam kinerja utang politik uji 10 tahun untuk hasil (Sun), yang cenderung menurun meskipun fluktuasi.
SBN 1 tahun 10 tahun 2 poin (bps) sebesar 7,00% dari tahun ke saat ini / YTD) pada kuartal pertama 2025.
Anda dapat meningkat setelah pengumuman tingkat MEM Amerika Serikat (Amerika Serikat), turun lagi dengan 4,5 bps menjadi 6,98% pada 22 April 2025.
Mengingat hubungan yang berlawanan antara matahari dan harga pengembalian, penurunan imbalan menunjukkan bahwa investor menarik untuk tetap tinggi dalam kewajiban dalam kontrol Indonesia.
Ketentuan Dominion, kontribusi investor asing terhadap SBN meningkat dari RP15,23 miliar (YTD) atau sekitar 14,30% pada 27 Maret, 27, 2025.
Namun, hingga 22 April 2025, investor asing, memori jaring membeli Rp12,78 miliar, meskipun proporsi Paul turun 14,25%.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) membeli gelar negara bagian (SBN) dengan RP80,98 miliar tertinggi dari awal April 2025 hingga 22 April 2025.
Pembelian SBN yang dilakukan oleh pasar sekunder sebesar Rp54,98 miliar dan pasar utama dalam bentuk negara bagian Treasury of the City (SPN), di antara hukum Syariah, sehubungan dengan 26,00 miliar RP.
Leave a Reply