Jakarta (Antara) -Benong Paravira Yudha Saputra Basket Player mengumumkan bahwa ia akan memilih banyak pelajaran, ketika timnya tidak memasuki semi-final Basketball 2025 Indonesia (IBL), setelah kehilangan 1-2 catatan dalam tiga format di Satresia Muda, setelah kehilangan 1-2 catatan.
Menurutnya, semua pemain mencoba menunjukkan kinerja yang sangat baik, pada akhirnya, itu sudah cukup untuk membawa kemenangan tim di pertandingan ketiga atau pertandingan terakhir pada hari Minggu terakhir (29 Juni), Burtama Arena, Jakarta.
“Saya telah belajar banyak dari pemain asing, proses pelatihan, dari proses pelatihan hingga tantangan pelatih,” kata Yodha di sebuah klub yang dikutip di Jakarta pada hari Senin.
Meskipun tidak memasuki tahap berikutnya, The Guard percaya bahwa di masa depan, Perura masih dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik daripada musim ini.
Dia menyadari bahwa dalam pertandingan terakhir sehari sebelumnya, pemain tidak dapat sesuai dengan strategi lawan. Selain itu, Pelta Jia adalah kandidat juara, ketika bermain dalam pertandingan penting memiliki banyak senjata penting.
“Meskipun kemampuan Perreira belum sepenuhnya terwujud, kami telah mencapai titik ini dan saya bangga,” pemain kedelapan membawa timnya ke juara pada tahun 2023.
Yudha juga memuji pelatih kepala David Singaton, yang berhasil menggabungkan klub dalam lima tahun terakhir, dan menambahkan banding Peru ke tim IBL teratas sejauh ini.
“Anda bahkan tidak dapat membayangkan tanpa pelatih Dave, bagaimana tim ini, karena saya merasakan bagaimana hal itu berkembang ketika saya menjadi pusat kota,” kata pemain klub dan tim basket Indonesia.
Tim bunga di kantor bermain berhenti dengan rekor 1-2 setelah pemahaman Pratamina Jakarta Stariya Muda tentang memimpin.
Pada pertandingan pertama, Peru dikalahkan 69-76, kemudian setelah menang 78-72 di pertandingan kedua, posisinya 1-1. Namun, di pertandingan terakhir atau yang ketiga lagi kalah 72-89.
Leave a Reply