Ternate (Antara) – Maladear United Rule secara terbuka berbicara tentang Direktur Imran Nahikari dari Yayen Tumanna, yang menarik minat tinggi pemain sepak bola Indonesia.
Di Thetett di Ashar Saleg, presiden Wakil Direktur Wakil Presiden Maly United, bukan untuk mempertahankan kebenaran klub dan mengejar budaya sepak bola dari praktik yang menjengkelkan.
Menurut Ashar, keputusan untuk menolak nama besar yang dikenal sebagai dua angka pada serangkaian pemerkosaan serius ketika mereka berbicara kepada tim di liga.
Kedua tokoh mengatakan, “Asharh mengatakan,” kesempatan yang diberikan, bahkan 2 liga naik 1 hingga 300 persen, kontrasnya adalah sebaliknya.
Sekarang energi kita didedikasikan untuk persiapan tubuh untuk TC di Yogyakarta sebelum 27 Juli 2025, mulai awal Agustus.
Ashar menunjukkan bahwa penggusuran Imran dan Yayen telah terinspirasi oleh kesimpulan dari implementasi elaborasi pemilihan dan tuduhan dua pemain, termasuk dua pemain asing dengan dua pemain asing dengan dua pemain asing.
Faktanya, hampir semua pemain lokal di Mansoyuit mengaku meminta uang. Latihan ini dianggap mempengaruhi nilai profesi dan keyakinan yang harus dipertahankan dalam kelompok.
“Kami kecewa,” katanya. Ada pemain yang mengaku menaruh uang untuk dimainkan. Biaya pemain juga dibebankan dan jelas memperkosa, “katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ashar mengkonfirmasi bahwa Imran Nahikari mengirim pernyataan tertulis kepada admin dan memaafkan administrasi.
Dalam surat itu, Imran berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan tidak akan jelas di media mana pun.
“Imman berkata,” Imman meminta maaf dan telah berjanji untuk memperluas ini di media, “katanya. Kami telah menerimanya dengan anggun dan berharap untuk menjadi pelajaran pribadi baginya,” kata Ashar.
Tidak seperti Imman, mantan direktur teknik Yay Tumana tidak memaafkan atau menyesali pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu, manajemen telah membuka opsi untuk membawa masalah ini ke ruang lingkup hukum dan PSSI.
“Jika Yayen tidak memiliki keyakinan yang baik, kami akan membawanya ke saluran hukum, tetapi itu bukan masalah pribadi, tetapi buah -buah klub dan kejujuran Indonesia adalah masalah pemeliharaan.”
Leave a Reply