Jakarta (Antara) -Direktorat Investigasi Cyber Polisi Metro Jia mengungkapkan peran tersangka dalam gaya ‘skema cinta’ di Jakarta Timur.
Ketika saya bertemu di Jakarta pada hari Jumat, Metro Jia Police Wadir Seiber, Fian Yunus dari AKBP, mengatakan, “Keempat tersangka memainkan peran mereka dalam penipuan dengan suasana ‘scam cinta’.
Dugaan ORM (36) wanita yang memiliki tempat kerja atau persiapan apartemen berkontribusi untuk menghasilkan akun Instagram dengan nama -nama palsu dan foto untuk menangkap korban.
Dia mengatur transaksi keuangan dan bank dari orang -orang yang terkena dampak, mengembangkan akun kontainer, mengembangkan situs web “bangd” dengan tautan https://banggood.info untuk mempromosikan para korban untuk membuat metode kerja online dan distribusi laba dan penugasan.
Kemudian dengan pria awal (29) dengan pria awal (29), ia memainkan perannya dalam tampil sebagai korban dengan mengklaim sebagai ‘layanan pelanggan’ dengan ‘obrolan langsung’.
Para pelaku juga telah ditargetkan, yakin dan menjelaskan bagaimana para korban dapat diaktifkan untuk bekerja sehingga mereka mendapatkan lebih banyak komisi dan menghasilkan akun reservoir.
Selain itu, tersangka, dengan APD awal, yang merupakan wanita 24 tahun, memainkan peran dalam membuat akun Instagram menggunakan nama dan gambar palsu untuk menangkap para korban, menciptakan akun “bungal” dari para korban.
Para pelaku juga mencari korban dengan meminta persahabatan di akun media sosial Instagram dan Facebook (media sosial).
“Sementara dugaan awal A (29) adalah jenis kelamin pria yang masih merupakan status DPO, berperan dalam membuat situs web,” kata Fian.
Berdasarkan penyelidikan, diketahui bahwa ketiga penjahat telah melakukan tindakan kriminal dengan tujuan ekonomi karena mereka sudah memiliki pengalaman kerja yang sama di Kamboja.
“Setelah bereksperimen dan mengetahui cara kerjanya, ketiga penjahat membentuk kelompok mereka sendiri dan melakukan pekerjaan mereka di Indonesia,” katanya.
Selain itu, bukti tiga tersangka menerima 14 ponsel, empat laptop, empat buku akun, tujuh kartu ATM beberapa bank dan empat tanda “kunci”.
Untuk saat ini, ada 21 perkiraan dari kasus ini. Tapi itu masih dalam.
Direktorat Investigasi Cyber Polisi Metropolitan Jakarta (DATIBER) menunjukkan masalah “penipuan cinta” di Jakarta timur atau penipuan dengan kencan virtual.
Ketika Polisi Jakarta Vadersiber bertemu di Jakarta pada hari Jumat, dia berkata, “Awalnya dan tiga tersangka ditangkap dengan tiga tersangka dengan R (36, wanita), R (29, pria) dan APD (24, wanita). Satu (29, pria) masih DPO.”
Para tersangka awalnya menggunakan suasana hati operandi untuk mengetahuinya di media sosial. Selanjutnya, 10 % dari modal yang diajukan oleh orang -orang yang terkena dampak menjanjikan komisi yang menarik dari ibukota, menawarkan pekerjaan paruh waktu.
Leave a Reply