Badung (Antara) – Menteri Koordinasi untuk Infrastruktur Regional (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhimoo yang merilis upaya untuk mendorong bandara Airdi NUI.
Menurut Anhy, diumumkan pada pertemuan koordinasi yang diadakan di Badung Regency Kamis lalu, tidak perlu menambahkan layanan ke bandara di Bali selatan.
“The first airport service is optimized by optimizing management, which is still a word, so we have expanded a new terminal, which we have extended a new terminal, which we have extended a new terminal, which we have extended a new terminal, which we have extended a new terminal, which we have extended a new terminal, which we have extended a new terminal, which we have extended a new terminal, which we have extended a new terminal New terminal, we have expanded a new Terminal, memperluas optimasi kami, “katanya.
Dalam menentukan strategi untuk mengoptimalkan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Menteri Koordinasi di bawah ini juga mengundang Menteri Ekonomi Kreatif, Wakil Menteri Urusan Maritim dan Perikanan, Wakil Menteri Perdagangan, banyak kementerian lainnya, berdampak pada utara, Schlini, pemerintah daerah Bari, dan pemerintah regional Bari yang dapat mendukung program ini.
Menurutnya, mendukung hubungan bandara adalah penting karena Ngurah Rai adalah infrastruktur paling petualangan kedua di transportasi udara Indonesia di bandara Soekarno Hatta.
“60% penumpang adalah wisatawan asing, jadi potensinya unik, dan juga mendukung industri pariwisata, jadi misi kami semua meyakinkan bandara,” katanya.
Menfo Infra menjelaskan bahwa Bandara Gusti Ngura melayani 230-25 juta penumpang setiap tahun dengan mengoptimalkan kapasitas yang diharapkan pada 32 juta penumpang per tahun.
Pada pertemuan peluang koordinasi bandara, selain ekspeksi, apa yang bisa menjadi digitalisasi, dan manajemen bandara akhir dapat mengembangkan apa yang telah ia lakukan.
“Perlu menggunakan teknologi baru untuk membantu menangani bandara di bandara di bandara, dan harus disiapkan untuk penumpang yang besar dan lebih banyak setiap tahun,” katanya.
Ahy juga menekankan bahwa tidak hanya kapasitas bandara internal diperlukan, tetapi juga masalah yang harus diselesaikan jika penumpang dipenuhi, seperti yang dipenuhi oleh fraktur traktat.
Salah satunya yang disebutkan adalah plot penyortiran solusi dalam bentuk taksi air dengan metode transportasi lainnya.
“Di beberapa negara, ada juga konsep taksi dalam air, yang terhubung ke Ngurah Rai ke banyak tujuan wisata termasuk Canggu di utara,” sebagai Menteri Koordinasi Infra.
Leave a Reply