JAKARTA (Antara) – Wakil Menteri Industri (Womenperine) Faisol Riza mengatakan bahwa pasar dunia Indonesia mampu menghasilkan smartphone berkualitas (smartphone) di pasar global.
Menurut Fisol Riza, Indonesia memiliki produksi smartphone dan perangkat perakitan yang bekerja sama dengan banyak Janama kelas dunia, yang berada di Pt Sat Nusaparsa (Satnusa).
“Harap bandingkan perusahaan di Indonesia dengan mitra Anda di negara lain. Di Vietnam, Malaysia, India dan Cina,” kata Vomanparin kepada Jakarta pada hari Jumat.
Dia mengunjungi fasilitas itu dan mengatakan pengalaman Sat Nuspsada telah membantu Indonesia mengembangkan industri di bidang telekomunikasi selama beberapa tahun.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan investor ponsel di masa depan untuk berinvestasi di negara itu dan mendirikan peralatan produksi.
“Sebagai pemerintah, kami ingin mengurus kemungkinan sumber daya manusia saat ini di Indonesia dengan kepemilikan masyarakat di Indonesia,” katanya.
Selain itu, wanita mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan produk menggunakan teknologi internet hal -hal (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) untuk bersaing dengan industri elektronik untuk wanita fisol.
“Ini adalah peluang besar bagi Satnusa untuk menerima perusahaan sesegera mungkin dalam berbagai cara melakukan bisnis.”
Sebelumnya, Kementerian Kementerian Industri (Camenperin) menyatakan bahwa persepsi minimum tingkat komponen domestik (TKDN) dalam industri seluler dan bahwa industri akan tumbuh dengan cepat dengan komputer saku dan tablet (HKT).
Pada tahun 2023, Kementerian Industri mengidentifikasi produksi HKT untuk 50 juta unit di negara ini. Ini menghasilkan sekitar 94 persen produksi teknis karena produksi dalam negeri.
Ekspor produk elektronik pada tahun 2024 mencapai $ 10,07 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024, didominasi oleh telekomunikasi atau telepon, elektronik rumah, peralatan listrik dan suku cadang. Khusus untuk produk HKT, ekspor $ 277 juta adalah 2024.
Leave a Reply