JAKARTA (ANTARA) – Amarta Run menantang para pelari untuk menempuh jarak 10 kilometer (10K) dalam Amarta 10X Run pada 15 September di Jakarta.
Penyelenggara mengatakan penggunaan jarak 10km dibandingkan jarak 5km yang sering digunakan dalam lomba lari rekreasi lainnya dimaksudkan untuk mendorong peserta untuk melampaui batas kemampuan mereka.
“Amarta 10X Run mengirimkan pesan bahwa setiap orang mampu melakukan lebih dari yang mereka sadari. Dorong Batas Anda membantu setiap orang menyadari bahwa mereka dapat melakukan apa yang sebelumnya mereka anggap mustahil. Rute sepanjang 10 km dipilih dengan tujuan untuk kembali mencapai pertumbuhan sepuluh kali lipat dengan dukungan pemangku kepentingan di ekosistem Amarta, kata Ramdhan Angkaratipradha, Chief Financial Officer, Amartha. Rabu Jakarta.
Amarta 10X run menargetkan 3.000 peserta, mencakup seluruh ekosistem Amarta – mitra bank, pemodal korporasi, karyawan A-team, mitra strategis dalam program keberlanjutan – dan terbuka untuk umum.
Amarta telah bermitra dengan komunitas IntoRunner untuk menyelenggarakan program lari Road to Amarta 10X mulai tanggal 19 Juli hingga 25 Agustus untuk mempersiapkan kekuatan para pelari.
Acara tersebut diadakan di beberapa kota besar antara lain Jakarta, Medan, Makassar, Malang, Balikpapan, Palembang dan Bali. Road to Amarta 10X memberikan latihan kekuatan dan kecepatan bagi pelari untuk berlari hingga 10km.
Sementara itu, Race Director Amarta 10X Run Road Runner Muda Indonesia Satrio Guardian mengatakan, banyak persiapan yang dilakukan dari segi teknis untuk masalah kesehatan guna memastikan peserta menjalankan lomba dengan aman dan nyaman.
IMRR akan mengerahkan empat buah mobil ambulans yang dilengkapi dengan AED (Automated External Defibrillators) di sepanjang jalur tersebut dan seorang petugas medis akan ditempatkan setiap 2 km, seorang marshal akan ditempatkan setiap 100 meter di persimpangan yang merupakan standar keselamatan IMRR. Untuk mencegah dehidrasi, IMRR telah menyiapkan water station di total empat titik setiap 2,5 km,” kata Satrio yang menyiapkan enam dokter, 19 perawat, dan fisioterapis.
Acara bulan September ini dimulai pukul 06:10 WIB di Kelora Bung Karno dan berdurasi dua jam.
Lintasan lari antara lain Hutan Kota Beladaran, Jalan Jenderal Sudirman, Belok di Semanggi Atas, Jalan Jenderal Sudirman, Masuk Kembali Jalan Pattimura, Kembali Setelah Terowongan Pattimura, Jalan Layang Andasari, Underpass Pattimura, Jalan Pattimura, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Sisingar, Al Azarsingh, , Bunderan Senayan, Jalan Jenderal Sudirman, Gerbang 7 GBK, Hutan Kota Beladaran, Jalan KDT Putar balik di depan GBK dan berakhir di GBK East Plaza.
Leave a Reply