MOSKOW (ANTARA) – Pemerintah Amerika Serikat mengharapkan Hamas tetap siap untuk merundingkan perjanjian dengan Israel karena Israel telah menyetujui perjanjian yang dinegosiasikan sebelumnya, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, Kamis.
“Sekarang kami berharap ada pihak lain (Hamas) yang ingin melanjutkan perundingan (mengenai gencatan senjata),” kata Miller.
Pihak Israel menerima gencatan senjata, tambah pejabat itu.
“Israel menerima gencatan senjata yang kami lakukan, dan Hamas tidak. Mereka kembali dengan pernyataan bahwa mereka ingin berubah,” kata Miller.
“Kami punya pendapat berbeda yang tersebar di kedua belah pihak. Hamas meninggalkannya. Jadi saya tidak bisa memberi tahu Anda apa yang akan dilakukan pemerintah Israel,” lanjutnya.
Washington menyatakan harapannya bahwa Israel akan merasa perlu untuk menemukan kesepakatan yang dapat diterima bersama untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung, tambah Miller.
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan pada hari Rabu bahwa Israel dan gerakan Hamas Palestina telah menunda pembicaraan gencatan senjata bulan lalu.
Kementerian Luar Negeri Qatar pada September lalu menyatakan pihaknya terus berupaya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kekerasan di wilayah Palestina.
Perwakilan kepemimpinan politik Hamas di Lebanon, Ayman Shanaa, sebelumnya mengatakan kepada Sputnik bahwa para pemimpin Hamas tidak melihat perlunya merundingkan pertukaran tahanan sampai pasukan Israel benar-benar berakhir dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Ia mengatakan partainya siap melakukan gencatan senjata, namun karena perilaku Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, perundingan tersebut tidak membuahkan hasil.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply