Indonesia Jakarta (Antara)-Infrastruktur meningkat dari posisi infrastruktur kualitas pembangunan berkelanjutan menjadi 34 menjadi 28. Laporan tahun 2024 tahun yang diterbitkan oleh Organisasi Industri PBB (UNIDO).
Papan peringkat ini meningkatkan Indonesia ke posisi kedua East -AMIAC dan Samudra Pasifik 6 dan di antara 9 negara anggota APEC.
Pada hari Selasa, Kantor Standar Nasional (BSN) Y Kristiananto Widiwardono bertindak Jakartono menjelaskan bahwa keberhasilan mencerminkan duniawi dan konsistensi duniawi (SPK) di Indonesia.
“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa metode kami relevan untuk disertifikasi sebagai dasar untuk kepercayaan dan penerimaan pasar MSMS.
Dengan Indeks QI4SD 60.7 Indonesia, sistem kualitasnya dianggap didukung oleh berbagai tujuan kebijakan publik.
Infrastruktur berkualitas tinggi termasuk sistem yang mendukung pengembangan industri, meningkatkan daya saing, sumber daya, secara efisien dan perlindungan konsumen
Pilar infrastruktur utama terdiri dari standar, sertifikasi, evaluasi, konsistensi dan kebijakan SPK.
Secara khusus, pengurutan Indonesia menunjukkan keragaman area yang berbeda sesuai dengan laporan QI4SD 2024 di setiap pilar infrastruktur berkualitas tinggi.
Menurut standar standar Indonesia, Indonesia berada di peringkat ke -27 di posisi ke -27, sedangkan di pilar ke -19 Indonesia.
Di Indonesia dalam metropologi pada usia 45, pilar pilar berkualitas Indonesia berada di urutan ke -3 di dunia.
Kristiananto menjelaskan bahwa peringkat ini mencerminkan bahwa sistem kualitas nasional tidak hanya berkembang tetapi juga menjadi alat penting untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan, termasuk meningkatkan kemampuan UMKM
Kristiano mengatakan bahwa BSN secara aktif memfasilitasi MSM untuk memenuhi standar kualitas kelas dunia. Melalui peraturan BSN tahun 2023.
Sampai kuartal pertama 2025 untuk memenuhi kebutuhan ekspor dengan SNI dengan 46 MSM, dan angka 29 UMKM ini dapat menembus pasar ekspor.
Leave a Reply